Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu komputer yang sangat berdampak dalam berbagai aspek kehidupan karena (AI) dapat memproses masalah kognitif seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola.
Â
Dewasa ini, penerapan Artificial Intelligence (AI) telah banyak ditemui dalam berbagai sektor kehidupan. Kita dapat melihatnya dan merasakanya sehari-hari tanpa kita sadari, seperti voice assistant di Google, Siri ataupun di aplikasi lainnya yang kerap kita gunakan.
Â
Selain penerapannya dalam membantu kehidupan sehari-hari kita, Artificial Intelligence juga telah dimanfaatkan dalam sektor bisnis. Dalam sektor bisnis, (AI) dapat memudahkan perusahaan dalam menjalankan berbagai aktivitas yang memerlukan banyak sumber daya dan waktu, dalam arti lain, Artificial Intelligence (AI) dapat mempersingkat pekerjaan yang dilakukan dengan minimum cost.
Â
Penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence) memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan cara manual melalui tenaga manusia dalam berbagai aspek, seperti:
Efisiensi dan kecepatan: AI dapat melakukan tugas  dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada manusia
Konsistensi dan Akurasi: Suatu mesin tidak dipengaruhi oleh emosi, kelelahan dan kebiasaan manusia lainnya sehingga konsistensi kinerja AI bisa terjamin.
Kapasitas skala pengolahan data: Teknologi AI dapat dengan mudah mengelola data dalam skala besar yang tidak mungkin dilakukan manusia dalam waktu singkat.
Keputusan yang dihasilkan lebih baik: Hasil dari pengolahan data dalam skala besar dapat membuat Teknologi AI mempunyai wawasan yang lebih baik dalam pengambilan keputusan bisnis.
Personalisasi: Teknologi AI menganalisis preferensi pelanggan sehingga dapat memunculkan penawaran dan rekomendasi produk atau layanan yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan tersebut.
Selain kelebihan yang dimiliki oleh AI, Penerapan Artificial Intelligence (AI) sendiri memiliki kekurangan yang dapat menghasilkan bias dan dapat mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini, dinyatakan oleh seorang peneliti couchbase
"Tantangannya adalah bagaimana perusahaan dapat mengurangi bias tersebut dalam penawaran produk mereka, dan menghindari risiko memasukkan model AI yang berbahaya ke dalam produksi," kata Associate Solutions Engineer Couchbase Aaron Schenider.
Pemanfaatan AI sendiri masih menilai manusia berdasarkan jenis kelamin dan warna kulit. sehingga menghasilkan respon yang dinilai akan berisiko, diskriminatif, menghasut, serta merusak reputasi suatu bisnis.
Selain kekurangan yang dimiliki Teknologi Artificial Intelligence (AI), AI tetap dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia, namun kemudahan ini diibaratkan sebagai dua mata pedang yang dapat merugikan posisi manusia itu sendiri. Melalui maraknya penggunaan Artificial Intelligence (AI) posisi manusia sebagai tenaga kerja perlahan-lahan tersingkirkan. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena dapat memangkas ongkos operasional sehingga menghasilkan kapasitas kinerja dengan level maksimum dari teknologi AI.
Melalui perkembangan teknologi AI ini akan memunculkan masalah baru dimana berkurangnya lapangan pekerjaan bagi manusia sehingga tingkat pengangguran dalam suatu negara menjadi semakin tinggi  dan kesenjangan sosial semakin meningkat, seperti Pemanfaatan tenaga kerja robot sebagai pelayan cafe yang dapat ditemukan di salah satu cafe di bandung yaitu "cafe reveuse"yang menggunakan robot sebagai tenaga kerja pengganti.
Permasalahan yang akan timbul ini dapat dikendalikan melalui regulasi tegas oleh pemerintah dalam pembatasan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam sektor bisnis, sehingga peran manusia tidak sepenuhnya tergantikan oleh teknologi AI.