Mohon tunggu...
Siti Syalwa
Siti Syalwa Mohon Tunggu... Lainnya - semangat

dunia adalah tempat berkeluh kesah

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Perempuan yang Baru Berani Menulis

8 Maret 2021   15:37 Diperbarui: 8 Maret 2021   16:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selamat hari perempuan sedunia 2021. 

Pagi ini saya melihat google merayakan hari perempuan sedunia. Google menggambarkan berbagai profesi yang dilakukan perempuan. Salah satu gambar yang menarik yaitu dua tangan perempuan saling berpegangan, disusul tangan-tangan lainnya yang juga saling berpegangan, dan beberapa tangan dibiarkan tidak berpegangan. Selain itu, tangan-tangan tersebut memiliki warna yang berbeda-beda. Gambar tangan dengan gaya dan warna yang berbeda memberikan kesan bahwa perbedaan bukan suatu masalah besar bagi perempuan.  

Seiring berjalannya waktu, perempuan memiliki standar untuk dikatakan perempuan. Padahal menurut arti katanya perempuan merupakan orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui; wanita (KBBI). Tergambar jelas bahwa perempuan adalah perempuan, dan tidak ada standar keperempuanan yang harus diperankan. Perempuan bebas memilih dengan hati dan pikirannya karena perempuan mampu menggunakan otak kanannya yang dapat melihat dari berbagai sudut pandang. Kebebasan itu pun membuat perempuan mengandalkan perasaan. 

Perasaan yang diguakan perempuan sangatlah penting. Dengan berperasaan, perempuan dapat melihat berbagi banyak sudut pandang yang kemudian dikaitan dengan keadaan sosial. Maka seringkali, perempuan lah yang memiliki jiwa-jiwa kepedulian yang tinggi terhadap persoalan apa pun. Misalnya, ketika seorang teman perempuan terkena perundungan, perempuan yang lainnya selalu membela, dan selalu mencoba untuk menenangkan keadaan temannya. Walaupun sebagain perempuan terkadang masih dianggap tidak peduli, bukan berarti ia tidak perempuan, mungkin saja ia telah membela dengan cara yang berbeda. 

Membela perempuan juga memiliki banyak sekali cara, salah satunya dengan menulis. Walaupun tidak mengungtungkan secara langsung tapi dengan menulis kita mampu membuka mata hati mereka untuk menganggap kita (perempuan) adalah perempuan. Lihat lagi gambar yang mengacungkan satu tangan, gambar itu memiliki sudut pandang pemaknaan yang berbeda-beda. Bagi saya, gambar itu menunjukan bahwa perempuan tidak pernah sendirian. Perempuan harus saling memperlihatkan kepedulian yang tinggi terhadap sesama perempuan. Dan perempuan adalah perempuan, kita (perempuan) semua memiliki arti yang sama. 

Selamat hari perempuan sedunia,

dari seorang perempuan yang baru berani menulis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun