Mohon tunggu...
Siti Syachrani
Siti Syachrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sumatera Utara

Saya ada seorang Mahasiswi dari jurusan Pendidikan Matematika UIN Sumatera Utara. Keseharian saya ialah berkuliah dari pagi sampai sore, kecuali hari minggu. Cita-cita saya ialah ingin menjadi seorang dosen dan saya memiliki hobi yaitu menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengidentifikasi Beberapa Model Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir Komputasi

4 Juli 2022   21:00 Diperbarui: 4 Juli 2022   21:04 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelebihan dari model pembelajaran ini ialah meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalahnya secara mandiri dan menguatkan pemahamannya secara mandiri. Sedangkan untuk kekurangan dari model pembelajaran ini ialah menjadi menakutkan bagi anam yang memiliki kemampuan biasa karena model pembelajaran ini memiliki keharusan agar peserta didik membuat soal dan jawaban sendiri.

  • Think-Pair-Share
    Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan model pembelajaran yang mempengaruhi interaksi peserta didik dan meningkatkan rasa kerja sama antar peserta didik. Model pembelajaran ini mengarahkan peserta didik untuk berfikir, berpasangan dan berbagi.
    Langkah-langkah penerapan model pembelajaran ini yaitu:
  • Pendidik memberikan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan meminta peserta didik untuk memikirkan sendiri jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
  • Kemudian pendidik mengarahkan peserta didik agar berpasangan atau berkelompok untuk mendiskusikan hasil atau jawaban yang telah mereka peroleh.
  • Pendidik mengarahkan setiap pasangan agar membagikan jawaban atau hasil mereka keseluruh kelas.

Kelebihan dari model pembelajaran Think-Pair-Share ini ialah dapat meningkatkan partisipasi belajar peserta didik dan meningkatkan interaksi serta kedekatan emosional dengan teman sebangku karna dalam model pembelajaran ini hanya diperlukan satu pasangan saja (dua orang peserta didik). Adapun kelemahan dari model pembelajaran ini ialah apabila ada perdebatan atau perselisihan, maka tidak ada penengahnya.

  • Numbered Head Together
    Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan model pembelajaran yang lebih mengutamakan pada kegiatan peserta didik dalam mencari, mengerjakan dan mengutarakan sebuah pengetahuan atau informasi untuk mereka presentasikan ke depan kelas.
    Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together ini, yaitu:
  • Pendidik merancang materi untuk pembelajaran.
  • Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari keberagaman latar belakang yang berbeda.
  • Pendidik memberikan suatu permasalahan pada tiap kelompok agar mereka mempelajari dan mencari solusinya.
  • Pendidik menyebutkan nomor atau nama kelompok untuk mendengarkan hasil atau jawaban dari diskusi kelompok mereka.
  • Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan jawaban dari tiap kelompok.

Kelebihan dari model pembelajaran Numbered Head Together ialah menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri peserta didik serta menjadikan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk kekurangan dari model pembelajaran ini ialah menyita waktu yang cukup banyak juga dapat membuat peserta didik menjadi panik pada saat pemanggilan nama kelompok untuk menjelaskan jawaban dari hasil diskusi kelompoknya.

B. Berpikir Komputasi

          Pertama kali berpikir komputasi (Computational Thinking) dipaparkan oleh Seymour Papert (1993) dan kemudian pada tahun 2006 dipelopori oleh Jeannette Wing. Berpikir komputasi dapat dikatakan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah. Tujuan dari berpikir komputasi ialah untuk menyelesaikan masalah, bukan hanya pada masalah tentang ilmu komputer, tetapi juga dalam menyelesaikan berbagai masalah. Menurut Samir, berpikir komputasi merupakan strategi dalam memecahkan masalah dengan teknik yang dipakai oleh software engineer dalam penulisan program. Dalam beberapa defenisi tersebut didapatkan sebuah gambaran bahwa berpikir komputasi adalah suatu cara berpikir analitik, pendekatan berpikir matematis yang biasanya mungkin digunakan dalam pemecahan sebuah masalah, pendekatan berpikir menggunakan teknik secara umum yang memungkinkan menyusun dan mengevaluasi bentuk yang besar dan kompleks yang ada di kehidupan nyata, juga pendekatan berpikir saintifik secara umum dalam mempelajari kemampuan komputasi, pikiran, kecerdasan dan karakter manusia. Pada berpikir komputasi tidak harus berpikir layaknya computer, tetapi berpikir komputasi seseorang diminta untuk (1) merumuskan masalah ke dalam bentuk permasalahan komputasi dan (2) Mengurutkan penyelesaian komputasi yang baik (pada bentuk algoritma) atau memaparkan alasan tidak didapati penyelesaian yang sesuai.
       Hodges menyebutkan bahwa dalam berpikir komputasi terdapat beberapa karakteristik yang bisa digunakan sebagai tumpuan pemahaman, yaitu:

  • Merumuskan permasalahan dengan memakai program computer atau aplikasinya untuk menyelesaikan masalah;
  • Mengkaji dan menyusun data secara logis;
  • Menentukan apakah suatu hal yang rinci dalam sebuah permasalahan harus dipertimbangkan atau harus diabaikan;
  • Sebuah pola atau model disajikan dengan data;
  • Mengidentifikasi dan mengimplementasi kemungkinan solusi dari suatu masalah dengan peggunaan kombinasi yang efektif dan efisien sesuai dengan tahapan yang tepat dan sumber daya yang dipunya;
  • Mengirimkan tahapan solusi pemecahan masalah yang sudah ditemukan ke dalam berbagai permasalahan serupa di tempat lainnya.

Sedangkan Wing memaparkan karakteristik berpikir komputasi yaitu:

  • Layaknya ilmuan computer, berpikir memerlukan kemampuan berpikir pada banyak level abstraksi dan beberapa cara berpikir yang lebih dari hanya keterampilan untuk memprogram suatu computer.
  • Berpikir komputasi merupakan hal yang harus diketahui oleh setiap individu dalam rangka menempuh era digital.
  • Memadukan berpikir matematis, logis dan mekanis.
  • Menyampaikan konsep komputasi pada pemecahan masalah, pengelolaan kehidupan sehari-hari, menguatkan komunikasi dalam interaksi terhadap orang sekitar.

Berpikir komputasi merupakan suatu cara dalam mendalami dan menyelesaikan permasalahan kompleks dengan memakai cara dan konsep ilmu computer seperti pengenalan pola, dekomposisi, abstraksi juga algoritma dilihat beberapa ahli merupakan salah satu kemampuan yang banyak menunjang dimensi pendidikan pada abad 21. Dalam berpikir komputasi, peserta didik dituntun untuk mempunyai kemampuan kreatif, berpikir kritis, komunikatif dan kemampuan berkolaborasi dalam penyelesaian permasalahan. Bukan hanya itu, berpikir komputasi juga melatih pemahaman matematis, logis, mekanis yang dihubungkan dengan pengetahuan modern mengenai digitalisasi, teknologi, ataupun komputerisasi dan juga dapat menempah karakter yang berpikiran terbuka, toleran, percaya diri serta peka terhadap situasi dan lingkungan sekitar. Sebab, pendidik harus menempah individu yang mampu menghadapi persoalan zaman serta mempunyai keahlian yang dapat digunakan pada persaingan nyata industrialisasi dan globalisasi.

Barr dan Stephenson menyatakan bahwa, pembelajaran berpikir komputasi menimbulkan kemampuan yaitu:

  • Menyusun solusi permasalahan dengan menggunakan otomasi, abstraksi, algoritma, pengumpulan dan analisis data;
  • Pelaksanaan perancangan pemrograman yang tepat;
  • Penilaian;
  • Menganalisis model, simulasi dan sistem;
  • Mempertimbangkan komukasi dan praktik;
  • Memilih dalam menggunakan kosakata;
  • Inovasi dan eksplorasi;
  • Memecahkan masalah dengan cara berkelompok;
  • Menerapkan beraneka ragam strategi belajar.

KESIMPULAN

Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang menunjukkan pola sistematis dalam melakukan proses belajar mengajar untuk membantu peserta didik mencapai tujuan yang ditetapkan. Berpikir komputasi adalah suatu cara berpikir analitik, pendekatan berpikir matematis yang biasanya mungkin digunakan dalam pemecahan sebuah masalah, pendekatan berpikir menggunakan teknik secara umum yang memungkinkan menyusun dan mengevaluasi bentuk yang besar dan kompleks yang ada di kehidupan nyata, juga pendekatan berpikir saintifik secara umum dalam mempelajari kemampuan komputasi, pikiran, kecerdasan dan karakter manusia. Berdasarkan pembahasan dari beberapa jurnal tentang model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir komputasi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization adalah model pembelajaran yang memiliki peningkatan kemampuan berpikir komputasi paling besar dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya, yaitu sebesar 97,87%. Peningkatan kemampuan berpikir komputasi pada model pembelajaran ini dikarenakan adanya kerja sama antar individu dalam proses pembelajaran.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun