Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Darah Biru yang Terluka (33)

3 Desember 2014   21:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417592716515571559

[caption id="attachment_357616" align="aligncenter" width="520" caption="Sumber Gambar: www.vemale.com"][/caption]

Bagian ke Tiga Puluh Tiga : SIAPA DAN SIAPA

Pasukan Galuga sudah siap siaga semua, aku tadi sempat mengikuti Nyai Gandhes dan Nini Sedah memeriksa perbekalan kita.
Juga tempat untuk memasak, dapur yang amat besar. Ada beberapa tempat, untuk membuat makanan, rangsum, bagi pasukan yang bakal di kirim kemedan perang terdepan.

Sebelum bergerak pasukan terdepan ini sudah mendapat makan dan minum, serta masing-masing juga di bekali makan dan minum cukup untuk siang nanti.
Untuk malamnya mereka akan di ganti oleh pasukan yang masih segar yang sudah di persiapkan.

Sepanjang pantai Galuga dijaga oleh laskar yang berlapis, dan ada senapati yang bertanggung jawab di setiap tempat bagiannya.
Keadaan hiruk pikuk, semua warga Galuga turun ikut membantu, termasuk isteri para senapati dan pembesar yang lain.

Kita juga memeriksa beberapa bangsal untuk merawat yang sakit atau luka.
Beberapa daun dan umbi untuk obat tersedia bertumpuk di samping bangsal itu.

Sesampai di depan istana, beberapa pasukan berkuda tampak berbaris dengan perkasa. Tiba-tiba merian berhenti dan di gantikan dengan suara Sangkakala yang ber sahut-sahutan.

“Mereka minta berhenti untuk mengatur perundingan, di harapkan para keluarga istana hadir di garis depan untuk berunding” Nyai Gandhes aku lihat berunding dengan panglima, beberapa senapati dan para jawara.

Nini Sedah juga mengatur dan berbincang dengan beberapa pasukan yang lain.
Aku lihat baginda Raja juga ikut mengatur, mana pasukan untuk mengawal keluarga kerajaan dan mana yang tinggal menjaga istana.

Aku dan Kuning yang kebagian tinggal di istana, pasukan makin rapat melindungi istana. Beberapa senapati beserta pasukannya bersiap disetiap sudut tempat yang penting.
Nini Sedah juga termasuk yang tinggal diistana, mengurusi segala perbekalan dan tempat rawat . Juga senjata perlengkapan perang di jaga dengan berlapis.

Sampai sore hari baru keluarga istana kembali dari medan perang.
Tampak Nyai Gandhes, baginda Raja dan pangeran Biru serta para panglima mengadakan lagi pertemuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun