Yang saya maksud pasti bukan mancing dikolam rekreasi pemancingan yang sengaja disediakan atau bahkan cuma mancing “ dipasar “, tetapi yang saya maksud mancing dilaut atau sungai yang besar, yang penuh tantangan. Pertama, anda pasti harus bisa berenang, karena area yang didatangi adalah air, dilaut atau sungai. Karena memang agak rawan kepleset dan kecebur, jadi sebaiknya anda harus bisa berenang, pasti tidak lucu jika setelah kecebur, anda cuma bisa haep-haep, panik minta tolong, dan orang lainpun harus ikut bingung nyebur menolong anda Beberapa kali saya dengar ada orang yang mati tenggelam disungai atau laut, sedang memancing. Mungkin karena tidak bisa berenang , dia juga kurang faham dengan area tempat mancingnya. Kemudian anda harus mengenal peralatannya, pancing, meskipun sekarang tampak makin banyak aneka model dengan pengoperasiannya makin praktis saja, tapi tetap harus dipelajari dengan seksama. Cara melempar, mengulur, menarik , mengunci, kalau tidak anda bakal kesripet-srimpet, tali/snar pancing itu amat kuat, mata kailnya juga tajam Untuk umpan ,sekarang bukan masalah, karena banyak umpan tiruan yang bagus dan beraneka ragam, tinggal pilih dan penyesuaian saja , anda mau mancing dimana dan ikan apa yang anda buru. Bisa melihat arus, kalau dilaut, mengerti arah arus, jika keliru, mata kail anda akan balik lagi atau terseret dibawa arus kemana-mana., biasanya orang pakai pemberat. Arus dalam biasanya kuat, dan tidak bisa diduga dari atas, sebaiknya bisa dicoba melempar pancing beberapa kali. Kalau naik kapal lebih gampang karena biasanya orang kapal langsung membawa anda kedaerah yang banyak ikannya. Baju sebaiknya lengan panjang, celana panjang dengan saku tutup bisa untuk permen, saya biasanya bawa permen jahe, enak isis atau beberapa kletikan yang praktis., coklat. Sepatu, saya biasa pakai kets, untuk olahraga , ringan dan tidak gampang kepleset, Kacamata dan topi, untuk siang, karena biasanya anginnya kencang, sebaiknya ditali supaya tidak kabur. Kalau semalaman sebaiknya sedia jaket.
[caption id="attachment_141889" align="aligncenter" width="210" caption="Sumber gambar: Google"][/caption] Jika ada ikan yang menyambar, andapun harus pandai taktik tarik-ulur tali pancing. Kalau kebetulan ikannya besar, atau beberapa ikan karang seperti kerapu dan langsung anda tarik, snar akan putus atau membelit dibatu karang bahkan bisa membelit tali pancing rekan anda. Jika anda memancing dikade , tempat sandar kapal atau dikapal, sebaiknya joran/pancing anda diikatkan dipagar kade atau kapal. Saya biasa membelitkan joran saya, sekali putar dan saya masukkan joran itu keikatan yang sudah saya buat tadi, jadi kalau ada ikan besar yang menarik, tali itu akan menjerat dipagar kade atau kapal, jadi tidak lepas. Saya pernah kehilangan joran sampai duakali, karena hanya saya sandarkan dengan satu kali belitan saja, Jangan pernah membelitkan alat pancing anda ditangan atau badan, jika ada ikan besar yang menyambar, dilaut lepas, anda pasti kaget, terseret dan kecebur kelaut. Lebih baik kehilangan alat pancing daripada anda kehilangan nyawa anda. Sebaiknya membawa alat kotak PPPK, gunting, perban, plester, obat merah, obat gosok, karena tempatnya terbuka, banyak angin, ombak, juga obat sakit perut , korek api , senter atau apa yang biasa anda gunakan dirumah jika keadaan darurat. Jika anda mau semalaman mancing bawa bekal, yang praktis juga minuman. Bawa teman yang jago dalan dunia pancing-memancing, jangan pergi sendiri, karena agak rawan kecelakaan apalagi jika anda belum pengalaman , jadi .kalau terjadi apa-apa anda cepat ada yang menolong. Syaratnya sih cukup banyak, jadi jangan anggap mancing itu remeh, olahraga itu serius dan ekstrem, juga butuh tubuh dan adrenalin yang prima, cukup berbahaya juga, yang pasti jarang orang meliriknya , jadi hanya dilakukan sedikit orang saja. Kalau orang sudah biasa mancing dilaut, mancing disungai rasanya kurang menantang, kecuali , katanya sungai-sungai di Kalimantan, tetapi cukup berbahaya karena buaya dan ular air masih sering berkeliaran. Sebenarnya yang paling enak jika dapat lobster, kakap, kerapu. Cumi juga bolehlah, tetapi yang paling sering dapat ikan hiu, manta/ikan pari dan bandeng laut, dan banyak lagi yang lain, tetapi biasanya saya ambil yang sedang saja, paling gurih , yang kecil atau kelewat besar saya lepaskan lagi, rasanya tawar. Rekan-rekan saya biasanya pesen ikan hiu, kepingin tahu rasanya, siripnya itu loh. Dagingnya cukup enak, cuman kulitnya kasar kayak amplas/kertas gosok. Siripnya ?, sepertinya sih biasa-biasa saja, kecuali jika anda bisa mengolahnya dengan ramuan khusus, jadi makanan yang di “ mahal-mahal “ – in, dengan mitos yang menggoda dan bikin penasaran … ups ! Tetapi sekarang saya sudah melepas olahraga yang menantang itu, disamping karena kesehatan, juga sudah tiada rekan lagi, dan terlalu berbahaya untuk orang seumur saya. Jadi saya sekarang mancing dipasar aja ah, lebih mudah, murah, praktis dan aman…hiks !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H