[caption caption="Sumber Gambar: www.thanhniennews.com"][/caption]
J – awaban mantap dari suatu doa dan harapan yang kami panjatkan, penuh dengan rasa resah, rintih , pedih  serta     pilu pada nurani didada.
O –mbak dahsyat bergelorakah ? - ah, bukan-bukan , dia hanya riak kecil yang dahulu terabaikan.
K –esemuanya bagai sulap sihir, keajaiban – suatu pesona invisible hand yang tidak bisa diramal - tiada terkira serta     tidak pula dinyana
O –h, si-koppig-kerempeng dengan senyum serta sapaan lugunya yang santun, ternyata dia yang KAU kirim menyapa dan mengobati luka hati nan lara ini ?
W –ejangan, petuah pitutur dan suri tauladan ayahanda yang selalu kauterima
I --ngat anakku – dengarlah, nama yang kuberikan padamu itu, hanya sederhana saja.
D – an Cuma engkau yang bisa merubahnya, menjadi besar dan perkasa
O – leh tekad perjuanganmu yang tidak boleh kunjung padam, tetap gempita tetapi bijak, adem dan tulus.
D - oa dan restu saja yang bisa kusertakan mendampingi derap langkah langkahmu
O – bor semangat yang kau sulut dan tebar, pasti akan menghentak, membakar serta melenyapkan segala kemunafikan kemaksitan yang sudah berakar, mewabah di
persada Nusantara ini.
Surabaya 18 Desember 2015
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H