Mohon tunggu...
Siti Sulamah
Siti Sulamah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Simbiosis Mutualisme itu Bernama PR

1 November 2022   18:31 Diperbarui: 1 November 2022   18:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbiosis Mutualisme itu Bernama  PR

Oleh Siti Sulamah

"Belajar apa tadi di sekolah, Nak!

"Ada PR-mu, Sayang? "

"Sebelum tidur, selesaikan  PR-nya dan  pastikan peralatan untuk sekolah besok sudah disiapkan semua,Ya."

Itulah pertanyaan-pertnyaan  "wajib" dari  oleh orang tua yang mempunyai anak usia sekolah.

Menurut penulis, pemberian tugas atau PR merupakan jembatan penghubung antara sekolah dan orangtua. Adalah kewajiban orang tua untuk mengetahui aktifitas anaknya di sekolah. Orang tua yang masih punya waktu dan masih sempat bertanya tentang tugas atau PR dari sekolah adalah orang tua yang bertanggung jawab. 

Pertanyaan itu muncul karena  kepedulian  tua tua akan  masa depan anaknya. Dengan menanyakan pelajaran, catatan tugas,  atau PR dari sekolah, orang  tua ingin memastikan bahwa anaknya bener-benar sekolah. Anaknya benar-benar belajar. Orang ingin melihat 'bekas' belajar anaknya. Orang tua selayaknya tahu sampai di mana perkembangan sekolah  anaknya.

Selainkeingintahuan atas  perkembangan pendidikan anaknya, bisa jadi  orang tua juga ingin 'ngepoin' guru-guru yang 'diamanahi'  untuk mendidik anaknya.  Dari catatan, tugas-tugas, ataupun PR yang yang dibawa pulang oleh anaknya, orang tua bisa mengetahui seperti apa  guru-guru itu  mengajar anak mereka.

Orang tua yang bersikap masa bodoh, dia tidak peduli akan pendidikan anaknya. Jangankan menanyakan catatan atau PR, bahkan dia tidak tahu kalau  anaknya tidak punya buku.  Atau kadang punya satu buku untuk beberapa macama pelajaran. Jika orang tua sudah tidak mau tahu urusan sekolah anaknya. Maka sudah hampir pasti, keberhasilan pendidikan anaknya akan bermasalah.

Wacana untuk meniadakan PR bagi anak sekolah yang terdengar  akhir-akhir ini, menurut penulis sungguh 'kelewatan'. Mungkin mereka berargumen, bahwa anak tidak boleh terlau capek terlalu banyak beban. Mengikuti les matematika, les bahasa Inggris, les piano dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun