media sosial adalah bagian dari rutinitas. Tapi, bagaimana jadinya jika satu kantor memutuskan untuk berhenti menggunakannya selama seminggu?
Di dunia yang serba digital,Eksperimen ini dilakukan di sebuah startup teknologi dengan 30 karyawan. Selama tujuh hari, mereka dilarang mengakses platform seperti Instagram, TikTok, atau LinkedIn. Tidak hanya selama jam kerja, tetapi juga di luar kantor. Sebagai gantinya, mereka diminta mencatat pengalaman mereka dalam sebuah jurnal.
Hasilnya tidak hanya mengungkap dampak media sosial terhadap produktivitas, tetapi juga menunjukkan bagaimana hal ini memengaruhi interaksi sosial dan kesejahteraan mental.
Hari Pertama: Keterkejutan Digital
Hari pertama eksperimen diwarnai kegelisahan. Banyak peserta mengaku tanpa sadar mencoba membuka aplikasi media sosial. Refleks ini memperlihatkan seberapa besar ketergantungan mereka terhadap perangkat digital.
"Rasanya seperti kehilangan sesuatu," ujar seorang peserta dari tim pemasaran. "Biasanya, media sosial jadi pelarian ketika saya merasa bosan atau jenuh."
Hal ini mencerminkan kebiasaan yang sulit diubah, meski dampaknya belum sepenuhnya disadari.
Hari Ketiga: Produktivitas Mulai Terasa
Dua hari pertama penuh dengan tantangan, tetapi pada hari ketiga, perubahan mulai terasa. Beberapa peserta merasa lebih fokus saat bekerja karena tidak ada distraksi dari ponsel.
"Saya jadi lebih cepat menyelesaikan pekerjaan," ungkap seorang desainer grafis.
Data dari sistem manajemen tugas kantor menunjukkan produktivitas meningkat hingga 20%. Ini membuktikan bahwa tanpa media sosial, waktu kerja bisa digunakan lebih efektif.