Bandung, Bumi Siliwangi
Pada tahun 2023, Universitas Pendidikan Indonesia membuka Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) dalam rangka merevitalisasi dan program link and match serta melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini merupakan perluasan dari program sebelumnya yang sering dikenal dengan nama Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP).
Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) disambut baik oleh segenap Mahasiswa PGSD UPI Bumsil tentunya dikarenakan program tersebut sangat relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh Mahasiswa sebagai wahana untuk mengaplikasikan segala bentuk materi yang telah dipelajari pada saat duduk di bangku perkuliahan semester 1-5 serta menambah pengalaman secara real mengajar di lapangan, karena "experience is the best teacher".
Dalam kesempatan ini, Mahasiswa semester 6 PGSD UPI Bumsil yang mengikuti Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melaksanakan tugasnya ke Sekolah Dasar (SD) yang sudah bekerja sama menjadi mitra dengan Program Studi PGSD UPI Bumsil.
SDN 035 SOKA Kota Bandung menjadi salah satu tempat keberlangsungan Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K).  Sebanyak 5 Mahasiswa Program Studi PGSD UPI Bumsil, terdiri dari 2 kelompok yang beranggotakan  2-3 orang tiap kelompoknya menjalankan tugas asistensi mengajar di sekolah tersebut selama kurang lebih 4-5 bulan atau setara dengan 20 SKS.
Dikarenakan SDN 035 SOKA Kota Bandung terpilih sebagai salah satu sekolah penggerak angkatan III, maka sekolah tersebut sudah menerapkan Kurikulum Merdeka di jenjang kelas 1 dan kelas 4 pada tahun ajaran 2022-2023. Untuk memberikan kesempatan belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya serta memberikan proses penguatan karakter peserta didik, dilaksanakannya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) setiap satu pekan sekali.
"SITILYING" atau singkatan dari "SIap henTIkan bulLYING" merupakan tema dari pelaksanaan P5 di akhir semester SDN 035 SOKA Kota Bandung. Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh kelas 1 dan kelas 4 saja, tetapi semua warga sekolah ikut serta memeriahkannya.
Diawali dengan penampilan menarik dari perwakilan kelas 4 A-F yaitu melakukan sebuah drama di panggung tentang bullying di sekolah, dilanjutkan menyanyi dan menari bersama. Setelah itu terdapat pembacaan janji siswa untuk ambil sikap penolakan terhadap bullying di sekolah dalam bentuk apapun sekaligus pemberian nasihat dari perwakilan guru.