Tanamkan Kesadaran Sejak Dini, KKN UIN Walisongo Semarang Galakkan Sosialisasi Kesejahteraan Gender

Semarang (11/11) Sebagai upaya pembiasaan kesetaraan gender sejak dini, mahasiswa KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang menggelar sosialisasi kesejahteraan gender di SDN Kranggan 01. Menargetkan pelajar sebagai sasarannya, diharapkan dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran pelajar tentang kesetaran gender sejak dini sehingga dapat mencegah anak-anak menjadi korban atau bahkan pelaku di lingkungan pendidikan maupun dalam kegiatan diluar satuan pendidikan.

Sosialisasi ini menjadi penting karena bias gender yang terjadi sejak awal pendidikan anak menimbulkan permasalahan dan tantangan baru baik di tingkat ekonomi hingga ketenagakerjaan. Menyesuaikan sasaran yakni anak kelas 5 dan 6 SD, materi kesetaraan gender dikemas dengan sederhana dan ciamik oleh Nur Ikma Lailiyah, salah satu anggota KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang agar mudah dimengerti.

Sosialisasi berlangsung dengan seru karena terdapat sesi tanya jawab yang disambut dengan meriah oleh pertanyaan-pertanyaan dari para siswa baik kelas 5 maupun kelas 6 SDN Kranggan 01. Banyak dari mereka yang sebenarnya sudah memahami konsep dasar dari gender, akan tetapi kurang memahami dalam segi pengaplikasian pemahaman tersebut ke masyarakat.

"Sudah pernah belajar tentang gender, tapi yang saya pahami hanya materi dasarnya saja. Saya hanya paham sebatas gender itu berbeda dengan jenis kelamin saja. Eh terus sama Kak Ikma dijelasin dengan mudah.", ujar Alvin, salah satu siswa kelas 6 yang sempat mengajukan pertanyaan.

Ibu Ratmi, selaku Kepala Sekolah SDN Kranggan 01 juga menyampaikan, "saya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi kesetaraan gender yang dilaksanakan oleh mahsiswa KKN ini. Saya pikir kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender di dunia pendidikan terkhusus di lingkup wilayah SDN Kranggan 01.

Harapannya, dengan sosialisasi kesetaraan gender yang dilaksanakan ini dapat membantu merealisasikan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 dimana seharusnya kesetaraan gender pada tahun ini seharusnya sudah tidak lagi menjadi isu yang dikhawatirkan.