Mohon tunggu...
Siti Sofiah
Siti Sofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Outside: Mahasiswi Inside: WayZenNi

Seeing the happiness of other is also happiness.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Novel Fiksi di Era Modern

18 April 2021   11:26 Diperbarui: 18 April 2021   11:39 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karya Sastra adalah karya seni yang bersifat kreatif, imajinatif, dan intuitif, dan merupakan hasil dari kepribadian, emosi, kepercayaan penulisnya melalui bahasa. Dimanfaatkan untuk konsumsi intelektual dan emosional bagi para penikmatnya.

Di era modern, di mana saat ini teknologi berkembang pesat, karya sastra berkembang dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak umum.  Nilai-nilai yang terkandung dalam novel fiksi yang meliputi nilai sosial, intelektual, dan religius, sangat diperlukan oleh masyarakat modern saat ini. Di era modern, di mana teknologi yang semakin canggih dan terus berkembang ini nyatanya mulai menggeser sedikit demi sedikit gaya hidup manusia. Walau memang tak dapat dipungkiri manfaat teknologi menjadikan kehidupan manusia lebih mudah dalam beraktivitas, lebih maju, dan lebih modern. Tak pelak lagi bahwa tak ada negara manapun yang menolak modernisasi.

Adanya pembaharuan secara berkala membuat teknologi semakin mengibarkan sayapnya dari waktu ke waktu. Terlepas dari semua itu, teknologi juga memberikan dampak negatif, salah satunya adalah menimbulkan sifat konsumtif yang berlebihan, dan memiliki mindset jalan pintas: apa pun itu harus serba instan.

Pada masa silam, kesusastraan menjadi salah satu ragam tulisan dalam bacaan masyarakat. Bukan hanya menjadi alat penyampaian informasi kepada para pembacanya, tapi juga adanya kesadaran dan tradisi. Horace (dalam Wellek & Warren, 1993: 25-26) mengemukakan fungsi karya sastra adalah ‘dulce et utile’ yang artinya menyenangkan dan berguna. Karya sastra diciptakan bukan semata-mata hanya untuk menyuguhkan hiburan melalui cerita naratifnya, namun bermanfaat bagi para pembaca dalam kehidupan sosialnya.

Jenis karya sastra yang mulai diminati oleh para generasi muda adalah novel. Dalam artian umum, novel berarti cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas, yaitu cerita dengan plot dan tema yang kompleks, karakter yang banyak, dan setting cerita yang beragam. Novel dapat melukiskan realitas yang dilihat, dirasakan dalam bentuk tertentu dengan pengaruh atau ikatan yang dihubungkan dengan tercapainya gerak-gerik hasrat manusia.

Mungkin karena faktor mudah dipahami sekaligus yang paling sosiologis dan responsif, dan cerita yang diangkat sangat rasional, novel fiksi mulai digemari masyarakat saat ini. Melalui jalinan cerita yang tersuguhkan, para pembaca disuguhi berbagai persoalan serta bagaimana tokoh-tokoh berupaya mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi. Melalui novel, pengarang dapat menceritakan tentang aspek kehidupan manusia secara mendalam termasuk berbagai perilaku manusia.

Novel dapat berfungsi untuk mempelajari kehidupan manusia pada zaman tertentu. Hal ini yang membuat para pengarang menuangkannya dalam novel fiksi dengan harapan bisa diambil manfaatnya bagi para pembacanya. Tak heran dalam novel, sering ditemukan hal yang sangat inspiratif dan memberi motivasi bagi para pembacanya, karena dari karya tersebut secara tidak langsung para pembaca mulai mengenali berbagai masalah kehidupan sekaligus cara mengatasinya.

Tetapi tak bisa dipungkiri pula, bagi sebagian orang terutama para kaum awam, karya sastra jenis ini sudah seperti bacaan berat dan kurang menarik untuk mereka, mindset seperti itu terus-menerus meluas.  Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan menjelajahi dunia sosial media. Selain itu karena ciri karya sastra yang cenderung menggunakan kata atau bahasa yang ambigu (memiliki makna ganda), dan mengutamakan keelokkan bahasa agar dapat menyentuh jiwa bagi para penikmatnya, mungkin menjadi salah satu alasan kurangnya minat pada karya sastra, karena tak jarang penggunaan diksi yang cukup asing dipendengaran menjadi penghambat karena penyampaiannya menjadi sukar untuk dimengerti.

Terlepas dari semua itu, tak bisa menampik bahwa peranan karya sastra terutama novel fiksi di era modern seperti ini cukup diperlukan. Selain untuk meningkatkan imajinasi, meningkatkan kemampuan menganalisis, menumbuhkan sifat kritis, kreatif, dan inovatif, sekaligus menambah pengetahuan, karya sastra juga membantu mendistraksi diri dari kehidupan nyata yang cukup melelahkan ataupun membosankan, sekaligus memberi pelajaran untuk mewarnai alur hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun