Mohon tunggu...
Siti Sholihatun Malikah
Siti Sholihatun Malikah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

positive psychology

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SAMPLING PURPOSEFUL

24 Mei 2015   10:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam pengumpulan data kualitatif, peneliti harus menentukan sebuah tempat atau person yang hendak diteliti, memperoleh akses dan membangun hubungan di tempat penelitian atau dengan individu yang diteliti, sampling purposeful menggunakan satu atau lebih dari beragam pendekatan sampling dalam penelitian kualitatif. Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan pendekatan sampling purposeful dan pertimbangan-pertimbangan ini sangat beragam tergatung pada pendekatan yang spesifik. Pertimbangan tersebut terkait dengan (1) keputusan-keputusan mengenai pemilihan partisipan (atau tempa) yang hendak dipelajari ,(2) tipe strategi sampling dan (3) ukuran dari sampel yang dipelajari.

ØPartisapan dalam sampel.

Pengambilan sampel ini harus sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Dalam studi naratif peneliti bisa mengambil sampel yang sekiranya bisa berpartisipasi dan menyediakan informasi luas dan mendalam tentang individu-induvidu yang menjadi topik dalam penelitian, misalnya Ai Mei Zhang adalah seorang mahasiswi tiongkok yang dapat memberikan pemahaman tentang etnis melalui cerita dari siswa, guru, dan orang tua. Partisipan studi naratif sebaiknya seorang individu yang memiliki nilai yang menarik perhatian yang sesuai dengan topik penelitian. Sedangkan dalam studi fenomenologis dalam pengambilan sampel peneliti harus memastikan bahwa semua partisipan telah mengalami fenomena yang sedang dipelajari. Sampling kriteria berfungsi ketika semua individu yang dipelajari mewakili masyarakat yang telah mengalami fenomena tersebut. Dalam studi grounded theory, sang peneliti memilih partisipan yang ikut membantu mengembangkan teori tersebut. Dalam etnografi, ketika peneliti telah memilih lokasi yang di dalamnya terdapat kelompok kebuayaan tertentu, keputusan berikutnya adalah siapa dan apa yang akan dipelajari.menurut Hammersley dan Atkinson (1995), didasarkan pada memperoleh sebagian pengetahuan tentang sejarah kronologis dalam kehidupan sosial dari kelompok tersebut. Dalam studi kasus menggunakan strategi sampling untuk merepresentasikan beragam kasus dan untuk mendeskripsikan secara utuh beragam perspektif tentang kasus-kasus tersebut.

ØTipe Sampling.

Dalam hal ini peneliti memilih individu-individu dan tempat untuk diteliti karena mereka dapat secara spesifik memberi pemahaman tentang problem riset dan fenomena dalam studi tersebut. Keputusan-keputusan perlu dibuat tentang siapa dan apa yang hendak di sampling, bagaimana bentuk samplignya, dan berapa banyak orang atau tempat yang perlu di sampling. Lebih lanjut, para peneliti perlu memutuskan apakah sampling tersebut akan konsisten dengan informasi dalam salah satu dari pendekatan kualitatif. Sampling dapat berubah selama studi dan bahwa para peneliti perlu fleksibel, tetapi meskipun demikian, para peneliti harus merencakan sebaik mugkinstrategi sampling mereka.

ØUkuran Sampel

persoalan ukuran sampel juga penting bagi strategi sampling dalam proses pengumpulan data. suatu pedoman umun untuk ukuran sampel dalam penelitian kualitatif adalah bukan hanya untuk mempelajari tempat atau individu, melainkan juga untuk mengumpulkan perincian yang luas tentang masing-masing tempat atau individu yang dipelajari. Tujuannya dalam penelitian kualitatif bukan untuk menyamaratakan informasi (kecuali pada sebagian bentuk riset studi kasus), tetapi untuk menguraikan yang tertentu, yang spesifik.

Reference : creswell, J W, 2015, Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun