Mohon tunggu...
Siti Sholichah
Siti Sholichah Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya seorang pendidik TK dengan hobi traveling, kuliner, musik, buku dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kreativitas Anak Usia Dini

7 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi sebagian penting, karena pendidikan manusia pada lima tahun pertama sangat menentukan kualitas hidup selanjutnya. Keberhasilan hidup seseorang ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan pengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya.

Melihat demikian penting tugas guru Taman Kanak-kanak, maka sudah seharusnya setiap guru menyadari atau disadarkan akan tugas utamanya yaitu mendidik dan mengasuh anak usia dini. Sangat perlu guru TK membekali dan dibekali kecakapan diksuh itu dengan demikian, guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, optimal, dan maksimal.

Kreativitas pada anak-anak memiliki ciri-ciri tersendiri. kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-frame apapun. Artinya mereka memiliki kebebasan dan keleluasaan beraktivitas. Anak kreatif juga cenderung memiliki keasyikan dalam aktivitas. Kreativitas anak usia dini juga ditandai dengan kemampuan membentukimaji mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir di hadapannya. Anak usia dini juga memiliki fantasi, imajinasi untuk membentuk konsep yang mirip dengan dunia nyata (Isenberg & Jalongo, 1993)

Kreativitas anak didorong kefitrahannya sebagai manusia yang berfikir. Anak menjadi kreatif juga karena mereka membutuhkan  pemuasan dorongan emosi. Namun yang paling penting, kreativitas anak muncul karena anak muncul strategi untuk membangun konsep dan memecahkan masalah sesuai tingkat intelektualnya.

Kreativitas muncul dari  kemampuan berpikir divergen, lateral, multiarah. Pada belahan otak, kreativitas bersumber pada aktivitas hemisfer kanan. Kegiatan berpikir konvergen, memiliki ciri-ciri generatif, eksploratif, tak terprekdiksi dan multijawab. Meskipun demikian, proses terjadinya kreativitas juga melibatkan kemampuan berpikir konvergen. Oleh karena pada anak proses lateralisasi tengah terjadi, maka stimulasi pada belahan otak kanan menjadi sangat esensial dan fundamental.

Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, yakni tempat yang memiliki dua syarat. Ini berarti anak akan menjadi kreatif dan tetap kreatif ketika jatuh di lahan yang memiliki dua syarat tersebut yaitu rasa aman dari gangguan dan tekanan, serta kemerdekaan psikologis. Jika ingin menumbuhkan kreativitas anak, persiapkan dahulu lahan tempat tempat tumbuhnya kreativitas anak tersebut.

Rasa aman merupakan syarat eksternal lahan kreativitas. Di lingkungan amanlah benih-benih kreativitas anak dapat tumbuh. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, takut dicela, takut dicemooh, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya, anak-anak yang merasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. Inovasi-inovasi akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman.  Oleh karena itu, sangat penting bagi guru menciptakan rasa aman disekolah, termasuk rasa aman terhadap gangguan dan cemoohan teman.

Guru juga harus memfasilitasi kreativitas anak dengan menyediakan berbagai ragam main yang dapat meningkatkan kreativitas anak usai dini. Diantaranya bisa melalui kegiatan bermain peran, menggambar bebas, membentuk dengan plastisin, mewarnai, finger painting, membatik, dll.

Di TK MTA Polokarto pada hari Selasa, 23 Januari 2024 melakukan kegiatan membatik dengan tehnik ecoprint melalui metode project based learning. Kegiatan tersebut diadakan untuk memfasilitasi kreativitas anak didik dilembaga tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelompok. Anak menentukan sendiri kelompoknya, kemudian dengan kelompoknya tersebut anak menyusun motif batik ecoprint yang ingin dihasilkan dengan menggunakan daun dan bunga disekitar lingkungan sekolah. Setelah itu anak menutup motif batik dengan plastik, kemudian anak memukul-mukul daun dan bunga hingga warna daun keluar pada kain, setelah itu plastik dibuka dan daun diambil dari kain. Muncullah motif batik ecoprint pada kain yang digunakan untuk membatik.

Dari kegiatan tersebut muncul beraneka motif batik pada kain, setiap kelompok menghasilkan motif yang berbeda. Anak menjadi kreatif karena anak tidak dibatasi ingin menghasilkan karya seperti apa. Dan anak juga dapat bekerjasama dengan temannya dalam menghasilkan karya tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun