Banyaknya pekerja yang meninggalkan kota asalnya untuk mencari pendapatan di kota kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) demi bertahan hidup, mereka berani mengambil tantangan yang begitu sulit sebagai yang kita ketahui banyak sekali masyarakat yang ingin bekerja di kota namun karena keterbatasan biaya dan kamampuannya masyarakat tersebut tidak dapat bersaing di dalam dunia kerja yang ada di Jakarta.
Dilihat dari banyak para pekerja kantoran di ibukota menjadikan jalanan ibukota padat dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.Â
Dengan begitu ruas jalan ibukota mengalami kemacetan membuat ke efisienan waktu menjadi berkurang, maka masih banyak sekali pekerja kantoran yang lebih memilih untuk naik kereta api sebagai sarana dalam mencapai tujuannya. Karena ke efisienan waktu dan dalam biaya menjadikan daya tarik yang digemari oleh para pekerja kantoran.
Ada alasan ekonomi yang kuat untuk para pekerja memilih kereta api sebagai transportasi yang dipilih, menjadikannya pilihan yang kompetitif untuk perjalanan penumpang. Keuntungan terbesar kereta api adalah kemampuannya untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan jarak yang jauh.
 Secara keseluruhan, transportasi kereta api lebih efisien daripada transportasi jalan, tetapi kelemahan utamanya adalah fleksibilitas karena lalu lintas harus mengikuti rute tetap dan transshipment harus dilakukan di terminal dan kurangnya fasilitas yang ada.
Dengan begitu banyaknya pekerja yang lebih memilih kereta api sebagai sarana transportasi, mengakibatkan kepadatan yang terjadi di dalam kereta.Â
Seperti yang diketahui, kereta api adalah rangkaian gerbong yang ditarik oleh lokomotif. Biasanya Kereta terdiri dari 1 hingga 12 gerbong kereta dengan kapasitas 30 hingga 80 penumpang pergerbongnya.Â
Diperkirakan bahwa satu perjalanan kereta api dapat mengangkut lebih dari 300 penumpang. Tetapi tetap saja benyaknya pekerja yang ingin menaiki kereta api lebih banyak dari pada fasilitas tempat duduk yang ada.
Banyaknya Jumlah penumpang yang tidak didukung dengan jumlah kursi yang seimbang. Oleh karena itu, ketersediaan pegangan tangan sangat penting untuk menjaga keseimbangan penumpang dalam posisi berdiri.Â
Namun disisi lain ketersediaan pegangan tangan berkualitas tinggi adalah keinginan setiap penumpang yang berdiri. Namun, penawaran saat ini juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
padatnya kapasitas penumpang pada hari kerja, khususnya di awal minggu, yaitu hari Senin hingga jumat. Menjadikan kereta api selalu mengalami kepadatan yang melebihi kapasitas yang ada. Dengan begitu dikhawatirkan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi seperti, pencopetan.Â