Reformasi Pendidikan di Era Digital

Saat ini pendidikan di era digital sangat melesat perkembangan teknologi di seluruh dunia memberikan perubahan yang signifikan terhadap  kehidupan masyarakat, salah satunya dalam bidang pendidikan. banyak negara yang sudah menerapkan sistem pembelajaran digital demi mengikuti arus perkembangan zaman.

Era digitalisasi memiliki tantangan sekaligus peluang yang dapat dirasakan. Pendidikan dapat berkembang apabila terdapat inovasi dan senantiasa dapat berkolaborasi menghadapi zaman yang terus berubah. Apabila sistem pendidikan yang terdapat pada suatu negara tidak mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman, maka akan tertinggal jauh kualitasnya bgitupun dengan negara kita sendiri Saat ini, kualitas pendidikan di Indonesia masih terbilang rendah. Dilihat dari data World Population Review pada tahun 2022, menyatakan bahwa IQ penduduk Indonesia masih berada di angka 78,49 yang membuat Indonesia berada di peringkat bawah, yaitu peringkat 130 dari 199 negara yang diuji. Hal ini patut menjadi perhatian pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia melalui strategi dan kebijakan yang tepat.

Transformasi digital dalam bidang pendidikan merupakan proses pemanfaatan teknologi untuk membawa perubahan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran, memudahkan aksesibilitas, serta membantu siswa mempersiapkan diri dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital. Proses pembelajaran dalam era digital dapat menggunakan berbagai perangkat lunak (software), aplikasi, maupun media elektronik lainnya. Begitupun denga perkembangan teknologi saat ini yang sedang buming saat ini yaitu: Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Teknologi ini telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan bahkan menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, di balik segala kemudahan dan manfaatnya, terdapat  bahaya yang harus di ketakui

Berikut beberapa bahaya Artificial Intelligence yaitu: 

Pertama, kecerdasan buatan yang mandiri merupakan kecerdasan AI yang dapat memanggil suatu keputusan tanpa campur tangan manusia. Meskipun begitu kecerdasan buatan ini juga membawa resiko yang seris. Yaitu ketidak mampuan manusia untuk mengendalikan AI menyebabkan konsekuensi yang sangat berbahaya jika hal-hal tidak sesuai dengan rencananya.. 

kedua, banyaknya pengangguran dikarenakan pengguna AI dalam proses produksi dan layanan dapat menggantikan manusia menyebabkan pengangguran massal di beberapa sekor. Jika tidak ada tindakan, hal ini dapat meningkatkan disparitas sosial antara pemilik teknologi AI dan mereka yang kehilangan pekerjaan.dan  

ketiga, bagi Keamanan Cyber dan Ancaman Militan dikarenakan AI juga dapat digunakan oleh pihak jahat yaitu untuk mengembangkan serangan siber yang lebih canggih untuk merusak. Dengan kecerdasan buatan ini , serangan siber bisa lebih sulit terdeteksi dan dipertahankan. Selain itu, teknologi AI ini juga dapat digunakan dalam teknologi militer, yang jika jatuh ke tangan yang salah, bisa berujung pada bahaya ataupun  bencana kemanusiaan dalam negara itu sendiri. 

Lalu bagaimanakah solusi menghadapi bahaya Artificial Intelligence (AI) ini ?.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memang telah mengubah wadah teknologi dan membawa dampak besar pada kehidupan sehari -hari kita. AI telah memberikan solusi yang luar biasa dalam berbagai sektor, dari kesehatan, transportasi hingga keuangan dan industri. Namun, di balik semua keuntungan ini, terdapat bahaya yang tidak boleh diabaikan dan di anggap spele karena itu akan berdampak besar. Penting bagi masyarakat dan pembuat kebijakan untuk memahami dan menghadapi bahaya AI dengan bijaksana untuk menciptakan dunia yang aman dan maju untuk kehidupan manusia.

Dengan cara : 

-Pengembang dan organisasi harus menjelaskan bagaimana AI mengambil keputusan dan bekerja, agar dapat dipahami dan dipertanggungjawabkan.