Mohon tunggu...
Siti Sarah
Siti Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Membangun Kebiasaan Sehat pada Anak Usia Dini: Pemenuhan Nutrisi, Pola Tidur, dan Kreativitas Fisik yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

5 Desember 2024   13:19 Diperbarui: 5 Desember 2024   22:28 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fondasi Keluarga sehat (Sumber: Pinterest)

Seiring berkembangnya zaman, pola pengasuhan orang tua terhadap anak juga mengalami perubahan. Apa yang dulu dianggap efektif, kini mungkin sudah tidak lagi relevan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi, seperti kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan berkembangnya mitos atau stereotipe dalam masyarakat. Orang tua, sebagai sosok yang memiliki ikatan emosional dan genetik yang paling dekat dengan anak, memegang peran penting dalam membentuk kebiasaan hidup sehat yang akan mendukung tumbuh kembang anak. Dengan pola pengasuhan yang tepat, orang tua dapat memastikan anak-anak mereka tidak hanya tumbuh sehat fisik dan mental, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. 

Membangun kebiasaan sehat pada anak sangatlah penting, pemenuhan nutrisi yang baik, pola tidur yang teratur dan cukup, dan aktivitas fisik yang tepat adalah tiga faktor utama yang berperan besar dalam membangun pondasi kesehatan anak. Mari kita pelajari bersama mengenai tiga faktor utama yang berperan besar dalam membangun kesehatan anak,

1. Nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang anak

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) menganjurkan agar kebutuhan energy (karbohidrat) rata-rata sekitar 60-70 %, protein 10-15 %, dan lemak 10-25 %. Sementara vitamin dan mineral yang harus dipenuhi antara lain vitamin A, B, C, D, E, zat besi, dan lain-lain. Nutrisi memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak, baik perkembangan fisik maupun perkembangan kognitif anak. Selama pada masa pertumbuhan, tubuh anak memerlukan berbagai nutrisi untuk mendukung proses dari pembentukan otot, tulang, serta perkembangan otak agar optimal.

  • Pemberian ASI (Air Susu Ibu) 

Pemberian ASI (Sumber: Pinterest)
Pemberian ASI (Sumber: Pinterest)

Sebagai Fondasi Awal, ASI merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi mulai dari lahir, karena mengandung semua yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan fisik dan juga mentalnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, serta melanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih dan disertakan dengan makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi.

  • Makanan Seimbang untuk Anak

Pemberian makanan seimbang (Sumber : Pinterest)
Pemberian makanan seimbang (Sumber : Pinterest)

Setelah anak memasuki usia 6 bulan, anak dapat mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan Vitamin, mineral, dan Zat gizi lainnya. Nutrisi yang dibutuhkan anak antara lain protein (untuk perkembangan sel), Kalsium dan vitamin D (untuk kesehatan tulang), serta omega-3 (untuk perkembangan otak).

  • Menjaga Pola Makan Sehat

Pola makan sehat (Sumber : Pinterest)
Pola makan sehat (Sumber : Pinterest)

Selain memberikan makanan yang seimbang untuk anak, orangtua juga perlu memastikan anak untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang untuk setiap harinya, yang mencakup Karbohidrat, Protein, Lemak sehat, serta buah dan sayuran. Serta pembatasan untuk mengkonsumsi makanan yang cepat saji, gula berlebihan, dan makanan olahan juga penting untuk menjaga kesehatan anak.

2. Tidur yang Cukup dan Berkualitas 

Tidur berkualitas (Sumber : Pinterest)
Tidur berkualitas (Sumber : Pinterest)

Pola tidur yang cukup dan berkualitas juga sangat mempengaruhi pertumbuhan anak. Karena selamaanak tidur, tubuh akan memproduksi hormon peretumbuhan, dan otak akan memproses informasi yang dipelajari anak selama hari itu.

Jumlah durasi waktu tidur ideal yang dibutuhkan anak disarankan berdasarkan usia sebagai berikut;

  • Pada bayi baru lahir (newborn), mereka memerlukan waktu tidur sekitar 16 hingga 20 jam dalam sehari, dengan pola tidur yang terdiri dari periode tidur 1-4 jam diikuti dengan periode bangun 1-2 jam. Tidur bayi pada siang dan malam hari hampir seimbang. 
  • Pada usia 0-1 tahun, bayi tidur sekitar 14-15 jam total pada usia 4 bulan, yang berkurang menjadi 13-14 jam saat usia 6 bulan. Pada usia ini, periode tidur bayi berkisar antara 3 hingga 4 jam pada bulan pertama, dan dapat mencapai 6 hingga 8 jam antara usia 4 hingga 6 bulan, dengan tidur siang 2 hingga 4 jam per hari, biasanya dibagi dalam dua kali tidur siang.
  • Pada batita (1-3 tahun), total waktu tidur sekitar 12 jam sehari, dengan tidur siang antara 1,5 hingga 3,5 jam sekali sehari. 
  • Masuk usia prasekolah (3-6 tahun), durasi tidur rata-rata adalah 11 hingga 12 jam, dan tidur siang mulai berkurang, biasanya berhenti saat usia 5 tahun. 
  • Pada usia pertengahan masa anak-anak (6-12 tahun), anak-anak membutuhkan 10 hingga 11 jam tidur, namun kadar mengantuk di siang hari cenderung berkurang. Pada usia ini, juga mulai terjadi ketidaksesuaian antara jumlah tidur malam pada hari sekolah dan saat libur sekolah.
  • Pada usia remaja (>12 tahun), durasi tidur yang ideal adalah sekitar 9 jam, meskipun biasanya remaja hanya tidur sekitar 7 jam. Tidur mereka cenderung tidak teratur, dengan pola tidur yang sering berubah-ubah.

Menciptakan rutinitas tidur yang sehat membentuk rutinitas tidur yang konsisten sangat penting untuk membantu anak tidur dengan baik. kita bisa untuk mencoba menetapkan waktu tidur yang sama setiap hari dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, seperti ruang tidur yang gelap, tenang, dan tidak bising, dan mengupayakan untuk menghindari penggunaan gadget atau menonton televisi menjelang waktu tidur.

3. Aktivitas Fisik untuk Kesehatan Anak

Contoh aktivitas Fisik (Sumber : Pinterest)
Contoh aktivitas Fisik (Sumber : Pinterest)

Aktivitas fisik yang cukup tidak hanya membantu perkembangan fisik anak, tetapi juga memperbaiki suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, serta mendukung perkembangan motorik dan kognitif anak. Aktivitas fisik harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.

a. Aktivitas untuk Bayi dan Balita

Bayi dan balita membutuhkan waktu bermain yang aktif untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus. Maka cobalah untuk memberi mereka kesempatan untuk merangkak, berjalan, dan bermain bebas. Bermain dengan mainan yang mendukung perkembangan fisik, seperti bola, atau bermain di luar rumah, akan membantu mereka belajar koordinasi tubuh.

b. Aktivitas untuk Anak Usia 3-8 Tahun

Anak usia 3-8 tahun lebih aktif dan dapat melakukan kegiatan fisik yang lebih beragam. Maka cobalah mendorong anak untuk bermain di luar ruangan, seperti berlari, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik ini tidak hanya meningkatkan kekuatan fisik mereka tetapi juga mengajarkan mereka untuk bersosialisasi dan bekerja sama dalam kelompok.

c. Mengurangi Waktu Duduk yang Terlalu Lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun