Mohon tunggu...
Siti Sanisah Rasyid
Siti Sanisah Rasyid Mohon Tunggu... Guru - Penulis jalanan

Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dendam Perempuan Lorong

1 Juni 2022   11:16 Diperbarui: 1 Juni 2022   11:28 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan di sudut lorong itu
Menatap lalu lalang di senja berdebu
Merekam setiap jejak sebagai cetak biru
Mengingat setiap lontaran tatap di kalbu
Berharap sua temu di balik tembok tanpa kelambu

Perempuan di sudut lorong itu
Padanya tatap sinis sering kali tertuju
Ia serupa remah diantara sekian seteru
Tak ubahnya noktah bagi jiwa-jiwa pencemburu
Dilecut, didekap dan diikat buaian nafsu

Pada desah-desah nikmat tanpa dosa
Ia titipkan sekian lembar rasa
Pada rapuhnya ranting dan daun seroja
Ia titipkan seuntai bahagia
Kelak, akan diambil ketika musim bunga tiba

Ah, yaahhh ....
Pada busuknya mulut bergincu gairah
Ia juga titipkan perasaannya yang merah
Pun juga pada sampiran serban membelit kopiah
Ia titipkan senyum pahit merekah merah

Mereka membenci sepantas membenci
Mencaci sebatas mencaci, alpa pada keakuan diri
Rapuh  kendalikan hawa terjerat birahi
Perempuan di sudut lorong itu tertawa pada sunyi
"Akan tetap kuhadirkan senyum indah berduri."

Taman Puri, 010622
Ilalang Merindu Langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun