Mohon tunggu...
Siti Salamah
Siti Salamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif

Kepribadian saya sedikit tertutup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Peduli Sampah Rumah Tangga Guna Menciptakan Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman

5 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 8 Agustus 2022   20:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM sedang dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, kampus pusat (UPI Bumi Siliwangi) dan di lima kampus daerah (Cibiru, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, dan Serang). 

Dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2022 sampai 10 Agustus 2022. KKN kali ini memiliki 18 tema salah satunya tema Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman yang dilakukan secara daring adapun beberapa program yang dilakukan secara luring tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa dibebaskan memilih lokasi KKN sesuai domisili masing--masing. Kelompok saya memilih lokasi di Desa Baginda, Sumedang.

Sampai saat ini sampah masih menjadi permasalahan yang utama terkait pengelolaan lingkungan di Indonesia. Sebab, dampak sampah terhadap lingkungan dan keselamatan masyarakat menjadi ancaman jika tidak ditangani secara serius. Pengelolaan sampah perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di tingkat rumah tangga. Gerakan 3R (reduce, reuse, dan recycle) dan memilah sampah organik dan non-organik sendiri bukanlah hal baru di Indonesia. Tetapi, proses pemilahan sampah bukanlah hal yang instan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh relawan sampah khususnya di Desa Baginda salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi sampah rumah tangga yaitu dengan adanya Bank Sampah yang dikelola oleh relawan sampah Desa Baginda. Dimana sampah rumah tangga sudah dipilah oleh masyarakat sebelum ditukarkan kepada relawan sampah. Contohnya sampah botol plastik biasanya dihargai dengan nominal 3.000 per 1kg. 

Dari hasil wawancara relawan sampah Desa Baginda, bahwa hal tersebut tidak bertahan lama, masyarakat kembali menyimpan sampah rumah tangga di depan rumah, kemudian diangkut setiap hari Rabu pagi oleh relawan sampah dan dikumpulkan di satu titik. Masyarakat hanya perlu membayar seikhlasnya setiap jadwal pengambilan sampah.

img-4814-jpg-62ebb7cd08a8b51be1107f82.jpg
img-4814-jpg-62ebb7cd08a8b51be1107f82.jpg

Sampah rumah tangga yang dikumpulkan di satu titik, dipilah terlebih dahulu oleh relawan sampah sebelum dibawa ke TPA. Sampah organik dan sampah anorganik dipisahkan. Sedangkan sampah elektronik dikumpulkan terlebih dahulu oleh relawan sampah. Sampah rumah tangga khususnya sampah organik biasanya diambil oleh relawan sampah dan diolah menjadi pupuk kompos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun