Mohon tunggu...
Siti SahalaTunnazwa
Siti SahalaTunnazwa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penyuka Petrichor

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bangbung Hideung, Menghidupkan Makna Lirik dengan Sisipan Partikel

26 Desember 2024   17:45 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman bahasa. Menurut data resmi dari Badan Bahasa, terdapat sekitar 718 bahasa daerah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu bahasa daerah terbesar adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda memiliki jumlah penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah bahasa Jawa, dengan penyebaran utamanya di Provinsi Jawa Barat, sebagian Banten, dan wilayah-wilayah lain yang memiliki diaspora Sunda.

Sama seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda juga memiliki tata bahasa untuk pembentukan kalimatnya. Lebih lanjut, tata bahasa Sunda mencakup beberapa bidang kajian linguistik, terutama dalam ranah sintaksis atau tata kalimah. Sintaksis dalam bahasa Sunda berfokus pada hubungan antarkata yang membentuk struktur kalimat. Kajian sintaksis bahasa sunda sendiri antara lain kajian terhadap frasa, klausa, dan kalimat.

Membuat kalimat tanpa memahaminya rasanya tidak mungkin terjadi. Jadi, saat kita membuat sebuah kalimat kita juga harus memahami struktur kalimat yang telah kita buat. Agar lebih mudah dalam memahami, kita harus melihat hubungan dari satuan-satuan konstruksi sintaksis dengan menggunakan alat sintaksis. Alat sintaksis sendiri terdiri atas urutan kata, bentuk kata, intonasi, serta partikel. Dalam artikel ini akan lebih berfokus membahas mengenai alat sintaksis berupa partikel. Lebih menariknya, pembahasan ini akan lebih mengulik kata partikel dalam lagu.

Kata Partikel

Partikel merupakan salah satu unsur kebahasaan yang biasa digunakan dalam pengucapan kalimat dan berbahasa. Dalam Bahasa Indonesia, partikel dikenal sebagai kata tugas yang tidak memiliki makna secara khusus dalam kalimat, namun berkaitan erat dengan kata setelahnya. Sederhananya, partikel dalam kalimat digunakan sebagai kata fungsi dalam penyempurnaan penyampaian tata bahasa antar kata dalam kalimat. Setiap bahasa memiliki partikel tersendiri dalam pengucapan dan penyampaian suatu kalimat, termasuk Bahasa Sunda. Bahasa Sunda dalam keseharian menggunakan beberapa partikel tambahan diantaranya "teh", "mah", "da", "atuh", dan "euy". Setiap partikel memiliki konsep penggunaan tersendiri dalam kalimat.

Partikel dalam Lagu Bangbung Hideung

Penggunaan partikel selain dipakai dalam percakapan, ternyata dalam penulisan lagu juga dipakai, lho! Salah satu lagu Sunda yang liriknya terdapat banyak kata partikel adalah lagu Bangbung Hideung, yang mana dalam pembentukan untaian liriknya partikel penegas maupun partikel fatis ikut berperan. Berikut contoh lirik Bangbung Hideung yang terdapat kata partikel:

  • "Awi teh pangajul buah"
  • "Aduh alah ieung da leuleuweungan"
  • "Leumpang asa da ngalong kewang"

Secara harfiah, arti lirik (1) adalah "Bambu itu (memang) menghasilkan buah". Lirik tersebut terdapat partikel "teh" yang bermakna "itu" dan berfungsi untuk menekankan kata sebelumnya, yaitu "awi". Maksud dari penggunaan kata "teh" menekankan kata "awi" adalah untuk lebih memperjelas konteks dalam kalimat atau lirik tersebut.  Pada lirik (2) dan (3) partikel da juga bisa diartikan sebagai "seperti". Kata "da" mendukung pemaknaan pada lirik dan menjadi kata penghubung dari kata sebelum dan setelahnya. Biasanya penggunaan kata "da" sendiri dipakai untuk kalimat emosional seperti pada lirik (1) dan (2) yang menggambarkan kondisi yang kebingungan dan tidak tahu arah.

Itulah beberapa kata partikel dalam lagu Bangbung Hideung yang berperan penting dalam menghidupkan untaian tiap lirik.

Oleh: Siti Sahala Tunnazwa, Hanum Alya Salsabila, dan Abdan Syakura Zidan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun