Mohon tunggu...
Siti Ruqoiyah
Siti Ruqoiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Pengembangan Kurikulum PAI di Era Merdeka Belajar

3 Juli 2024   14:27 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum merupakan sebuah model yang akan menentukan hasil dalam suatu proses pembelajaran. Menurut etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu runner dan curare yang berarti tempat kompetisi. Sedangkan menurut bahasa latin kurikulum artinya lari, kursus atau pacuan kuda, dan dalam bahasa prancsi berarti courir atau liar. Berdasarka pengertian tersebut, berbicara tentsng program studi atau mata pelajaran yang tersedia untuk memperolh gelar. Dengan kata lain, kurikulum merupakan landasan pendidikan yang terarah dan sesuai dengan harapan pendidik dan lembaga pendidikan. Sebagai proses jaringan pendidikan harus memahami pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kurikulum tidak hanya sebagai bidang studi namun memuat banyak hal yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan peserta didik.  Dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan sebagai berikut:

  • Kegiatan menghasilan kurikulum PAI
  • Proses yang mengkaitkan satu komponen dengan yang lainya untu menghasilakn yang lebih baik
  •  Kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan PAI.

Proses pengembangan kurikulum PAI

  • Perencanaan
  • Visi didalamnya pernyataan tentang harapan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan dalam jangka panjang
  • Kebutuhan pengguna, seperti pelajar, masyarakat, lulusan dan studi lanjut
  • Hasil evaluasi dari kurikulum sebelumnya serta adanya tuntutan perkembangan zaman
  • Pandangan para ahli pendidikan dan era globalisasi
  • Implementasi
  • tujuan dan pengembangan kurikulum berupa RPP atau SAP, yang dapat dibaca dari pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, serta evaluasi keefektifan pembelajaran dan efektivitas kurikulumu.
  • Evaluasi
  • Memberikan umpan balik dalam hal memperbaiki kurikulum selanjutnya dan akan diterapkan.

Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum saat ini menggunakan kurikulum Merdeka belajar, dimana kurikulum tersebut memberikan kebebasan kepada peserta didik. Dengan konsep mewujudkan peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, efektif serta berkolaborasi yang positif. Kurikulum dalam mata pelajaran PAI sebagai sarana atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam yang mengarahkan pemikiran peserta didik. Selain itu, merdeka belajar juga melibatkan guru menjadi fasilitator dan pendamping proses belajar. Guru memberikan bimbingan serta mendukung  peserta didik dalam mengembangkan kemampuan mereka. Untuk mendukung tersebut dapat memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sumber informasi dan pengalaman pembelajaran.

Komponen-komponen yang ada dalam pendidikan agama islam

  • Pembelajaran Agama Islam: Alquran, Hadits, Sejarah Islam, Aqidah, ibadah, dan akhlak
  • Pemahaman nilai-nilai islam: nilia moral, etika dan prinsip-prinsip yang ada dalam islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
  • Keterampilan praktis: shalat, puasa, dan ibadah lainya, serta penerapan dalam tindakan sehari-hari
  • Konteks lokal: pengajaran pendidikan agama islam yang relevan dan praktis sehingga dapat diterapkan oleh peserta didik
  • Penilain dan evaluasi: mengukur kinerja dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan

Dalam kurikulum merdeka ini memiliki ciri khas untuk madrasah yaitu kegiatan yang berbasis proyek. Untuk memperkuat profil santri pancasila dan rahmatan lil alamin, dimana dalam proye tersebut menanamkan nilai luhur pancasila. Tentunya proyek ini memiliki prinsip yang sejalan dengan keberagamaan di indonesia yang hendaknya kita harus memliki rasa menghormati dan toleransi. Hal tersebut akan berdampak pada peserta didik menjadi diri yan lebih baik. Proyek rahmatan lil alamin ini merupakan perwujudan dari pendidikan karater, yang bertujuan unuk membentuk kepribadian peserta didik, sehingga mampu mempraktekan nilai-nilai kehidupan secara normatif. 

Untuk mewujudkan peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai kehidupan secara normatif ada beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI:

  • Pembelajaran berpusat pada siswa
  • Pembelajaran kolaboratif
  • Pembelajaran berbasis proyek
  • Pembelajaran berbasis masalah
  • Penggunaan teknologi, internet dan komputer

Dengan menggunakan metode pembelajaran yang beragam tersebut dapat menciptakan siswa berpikir kritis, inovatif, kreatif. Serta menciptakan lingkungan belajar yang menarik, interaktif dan relevan bagi siswa. Sehingga siswa dapat terlibat dala proses pembelajaran, mengembangkan pemahaman dan mengaplikasikan tentang ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun