Mohon tunggu...
Siti Rosyidatul Umma
Siti Rosyidatul Umma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang individu yang memiliki minat besar dalam membaca berbagai jenis literatur, baik fiksi maupun non-fiksi. Hobi membaca ini telah membantu saya mengembangkan wawasan yang luas dan kemampuan analitis yang kuat. Selain itu, saya juga menikmati kegiatan kreatif seperti mengedit poster dan video menggunakan perangkat lunak editing. Keterampilan ini memungkinkan saya untuk mengekspresikan ide-ide secara visual dan menarik. Dalam lingkungan kerja, saya dikenal sebagai seseorang yang cekatan dan mampu mengelola waktu dengan baik. Saya dapat bekerja secara efisien dan mengatur prioritas tugas dengan tepat. Selain itu, saya juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Saya dapat menyampaikan gagasan dengan jelas dan menerima umpan balik dengan terbuka. Ketertarikan saya dalam membaca dan kegiatan kreatif telah membantu saya mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi dengan situasi baru. Saya yakin bahwa kombinasi keterampilan ini, ditambah dengan kepribadian yang cekatan dan manajemen waktu yang baik, akan membuatku menjadi aset berharga bagi perusahaan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Aliran Filsafat Progresivisme dalam Dunia Pendidikan

18 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   07:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.Pengertian Progresivisme

 Progressivisme berasal dari gerakan reformasi umum dalam masyarakat Amerika dan kehidupan politik pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Berlawanan dengan sekolah tradisional, pendidik progresif merancang berbagai strategi untuk mereformasi pendidikan. Progresif terbuka untuk menggunakan teknologi di ruang kelas, asalkan itu merupakan sarana terbuka untuk mengakses informasi. Ketika siswa bekerja sama secara kolaboratif, terutama pada proyek-proyek, hasil pembelajaran terbuka berakhir karena mereka mengarah pada lebih banyak pengalaman dan diisi secara social karena mereka membawa individu ke dalam kontak sosial.

 Progressivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan disekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered) yang menghedaki dan melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Progresivisme adalah suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang menghendaki adanya perubahan secara cepat praktik pendidikan menuju ke arah yang positif. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu membawa perubahan pada diri peserta didik menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai persoalan serta dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, progresivisme sangat menghendaki adanya pemecahan masalah dalam proses pendidikan(Fadlillah, 2017).

  Progresivisme melihat bahwa berpikir dengan kecerdasan adalah pegangan utama dalam pendidikan. Hal ini akan memiliki makna lebih, apabila kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan dalam konteks multiple intellegences. Dengan kata lain, kecerdasan yang dikembangkan bukan hanya kecerdasan yang bersifat linear matematis tetapi kecerdasan multidisiplin yang memiliki cakupan lebih luas(Mustaghfiroh, 2020). Dalam konteks ini peserta didik tidak hanya dipandang sebagai individu, tetapi dipandang sebagai manusia yang berada dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Progresivisme juga melihat bahwa lingkungan yang ada, baik mengenai manusia maupun yang lainnya, tidak bersifat sama dan statis, tetapi selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh kemampuan manusia yang memepelajari banyak hal dengan mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dalam konteks pendidikan, progresivisme juga memandang bahwa peserta didik diberikan kebebasan dan kemerdekaan untuk melakukan ekperimen.

B.Implementasi Aliran Filsafat Progresivisme Dalam Konteks Pendidikan

Pembelajaran Berbasis Turun Ke Lapangan: Pendekatan progresivisme dalam pembelajaran memang menekankan pentingnya pengalaman langsung dan interaksi aktif dengan materi pelajaran. Melalui eksperimen, observasi, dan pembelajaran langsung di lapangan, siswa dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran, memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, serta mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan nyata. Pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif mencari pengetahuan, membangun konsep mereka sendiri, dan mengaitkan pelajaran dengan pengalaman pribadi mereka. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya berpusat pada penerimaan informasi dari guru, tetapi juga pada eksplorasi aktif dan konstruksi pengetahuan oleh siswa. Contohnya: Mengadakan kunjungan ke tempat-tempat terkait dengan topik yang dipelajari juga dapat menjadi bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman. Misalnya, ketika mempelajari tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati, siswa dapat dibawa ke taman nasional atau hutan lokal untuk mengamati flora dan fauna secara langsung. Dengan demikian, siswa dapat mengalami dan memahami konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks alaminya.

Pembelajaran Kontekstual: Progresivisme menekankan relevansi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Implementasinya melibatkan penggunaan studi kasus, simulasi, dan konten pembelajaran yang terkait langsung dengan pengalaman dan kebutuhan siswa. Dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ini, siswa dapat melihat relevansi langsung dari pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga meningkatkan motivasi, minat, dan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Hal ini juga membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata, sehingga mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif dan berkontribusi. Contohnya: Studi Kasus Berbasis Masalah Lokal: Guru dapat memilih studi kasus yang relevan dengan kehidupan siswa dan lingkungan mereka. Misalnya, dalam pelajaran geografi, siswa dapat mempelajari dampak perubahan iklim pada komunitas lokal mereka, dengan fokus pada banjir, kekeringan, atau masalah lingkungan lainnya yang memengaruhi wilayah tempat tinggal mereka. Melalui studi kasus ini, siswa dapat memahami konsep geografi secara konkret dan relevan dengan pengalaman mereka sendiri.

Pembelajaran Berbasis Proyek: Guru mengorganisir pembelajaran di sekitar proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan nyata. Misalnya, siswa dapat diminta untuk merancang dan membangun model struktur bangunan sebagai bagian dari pelajaran arsitektur. Contohnya: Penyelidikan Ilmiah: Siswa dapat melakukan proyek penelitian ilmiah yang melibatkan desain eksperimen, pengumpulan data, dan analisis hasil. Misalnya, mereka dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman, efek polusi air terhadap kehidupan akuatik, atau efek musik terhadap konsentrasi belajar. Proyek ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan ilmiah serta memahami pentingnya metode ilmiah dalam memahami dunia di sekitar mereka,

REFERENSI

Fadlillah, M. (2017). ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), Article 1.

Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 3(1), 141–147. https://doi.org/10.30605/jsgp.3.1.2020.248

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun