Pandemi COVID-19 belum selesai. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun masih dilakukan secara daring dari rumah. Di Indonesia sendiri, pembelajaran jarak jauh sudah dilaksanakan sejak 16 Maret 2020. Penerapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di seluruh jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar hingga bangku perkuliahan.
Perubahan KBM yang semula bertatap muka secara langsung, kini menggunakan alat bantu komunikasi jarak jauh. Pola kebiasaan yang harus diubah secara cepat memberikan tantangan tersendiri. Baik untuk tenaga pengajar maupun siswa. Apa saja tantangan tersebut?
Berikut 5 tantangan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan strategi menyiasatinya:
1. Â Â Gangguan Jaringan
Salah satu tantangan bagi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yaitu gangguan jaringan. Terkadang, sambungan internet yang digunakan mengalami gangguan sehingga menghambat proses pembelajaran jarak jauh. Misalnya ketika siswa ingin bergabung ke dalam KBM melalui video conference lalu mengalami gangguan jaringan sehingga telat bergabung dan tertinggal proses absensi.
Hambatan ini dapat diatasi dengan selalu mempersiapkan segalanya sebelum waktu yang ditentukan. Sebagai contoh, jika kelas onlinedimulai pukul 9 pagi maka persiapan setidaknya dilakukan 30 menit sebelum kelas. Antisipasi ini juga berguna agar siswa dapat fokus dengan materi sepenuhnya tanpa perlu mengkhawatirkan gangguan yang lain.
2. Â Â Pemahaman Teknologi
Tak hanya gangguan jaringan, pemahaman teknologi juga menjadi tantangan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang cukup ditakuti. Tidak semua orang memahami penggunaan aplikasi-aplikasi yang menjadi media pembelajaran selama proses belajar daring.Â
Tak terkecuali siswa, orang tua siswa, bahkan tenaga pendidik. Tetapi, hal ini dapat diatasi dengan kemauan yang tinggi untuk mempelajari hal baru dan tak segan bertanya kepada rekan yang lebih mengerti.
3. Â Â Metode Pembelajaran
Metode belajar menjadi poin penting dari sistem pembelajaran jarak jauh. Hal ini juga menjadi tantangan pelaksanaannya, karena guru harus menemukan cara agar materi yang disampaikan tetap bisa diserap siswa walau tanpa bertatap muka. Guru dapat mencoba untuk mengkombinasikan berbagai jenis metode belajar agar murid tidak bosan.
Sebagai contoh, guru SD dapat memanfaatkan platform belajar onlineseperti kejarcita.id yang memuat bank soal SD dan berbagai rangkuman serta video pembelajaran interaktif. Keunggulan dari platform belajar online yaitu desain visualnya menarik dan memiliki jenis soal yang up-to-date seperti soal HOTS SD.
4. Â Â Variasi Tugas yang Diberikan
Rasa bosan masih menjadi musuh kuat dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Siswa, terutama mereka yang berada di jenjang SD, adalah anak-anak yang cepat bosan jika melakukan sesuatu yang sama secara berulang. Tugas yang diberikan sebaiknya tidak hanya menulis atau mencatat saja, tetapi guru dapat memberikan tugas dengan banyak variasi, seperti presentasi atau kerja kelompok.
Misalnya, guru SD memberikan latihan soal SD lalu setelah itu memberikan tugas observasi lingkungan yang harus dipresentasikan dalam video conference. Pemberian tugas secara variatif dapat mengatasi rasa jenuh yang dialami siswa.