Mohon tunggu...
siti rohimah_sr
siti rohimah_sr Mohon Tunggu... Penulis - Istri dan Ibu Rumah Tangga

Suka menulis hal hal yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ketika Nabi Musa Sakit Gigi

7 Mei 2019   06:22 Diperbarui: 7 Mei 2019   06:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikisahkan bahwa Nabi Musa Alaihi sallam pernah sakit gigi. Beliau mengadukan rasa sakitnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala  memerintahkan Nabi Musa untuk mengambil sejenis rumput di tempat yang telah ditentukan untuk diletakan di atas giginya yang sakit. Nabi Musa Alaihisallam melaksanakan apa yang diperintahkan, dan rasa sakitnya pun hilang seketika.

Suatu hari sakit gigi Nabi Musa Alaihisallam  kambuh. Tanpa pikir panjang, Nabi Musa langsung mengambil rumput yang dahulu pernah dikabarkan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. Akan tetapi sakit gigi Nabi Musa malah bertambah parah.

Maka Nabi Musa pun mengadu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memohon pertolongan-Nya:

"Wahai Tuhan-ku, bukankah Engkau pernah memberitahukanku untuk berobat dengan rumput itu? Mengapa sekarang rumput itu tidak dapat menyembuhkanku?"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendengar aduan Nabi Musa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Wahai Musa, Akulah yang memberi kesembuhan, memberi kesehatan, memberi manfaat dan memberi malapetaka. Dahulu ketika engkau sakit, engkau langsung mengingat-Ku dan meminta tolong kepada-KU maka Aku hilangkan penyakitmu. Namun kini, ketika engkau sakit, engkau tidak segera berharap kepada-Ku,  engkau berharap dan meminta pertolongan kepada rumput itu, maka Aku pun tidak menghendaki rumput itu bermanfaat untuk gigimu".

Dari kisah ini, kita dapat memahami bahwa segala kebaikan, keburukan, manfaat dan bahaya, itu semua ada dalam kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Maka sepatutnya kita sebagai hamba Allah untuk tidak bergantung kepada siapa pun selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tidak berharap dan takut kepada siapa pun kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Wallahu A'lam bishowab

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun