Mohon tunggu...
Timun Suri
Timun Suri Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Make a lot of mistakes, Mistakes leads you to learning"

Hidup bukan sekedar membawa pulang materi sebanyak-banyaknya, tapi tentang bagaimana kita bisa berbuat baik, peduli terhadap sesama, dan mencintai diri sendiri. Start a good things and still grounded :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi Peserta Didik melalui Perkembangan Kognitif

12 Juni 2024   00:19 Diperbarui: 12 Juni 2024   00:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sistem pendidikan, perkembangan peserta didik menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perkembangan peserta didik mencakup berbagai aspek, mulai dari perkembangan kognitif, sosial, emosional, hingga moral. Salah satu aspek penting dalam perkembangan peserta didik adalah perkembangan kognitif.

Perkembangan kognitif berhubungan dengan kemampuan peserta didik dalam memperoleh, memproses, dan menggunakan informasi dengan cara yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia. Dalam dunia pendidikan, memahami perkembangan kognitif peserta didik menjadi hal yang penting dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap Perkembangan mereka. Perkembangan kognitif pada siswa dapat dipahami melalui kerangka teoritis yang dikembangkan oleh psikolog kognitif seperti Jean Piaget. Menurut teori Piaget, anak-anak mengalami serangkaian tahapan perkembangan kognitif yang meliputi tahap sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Setiap tahap ini memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara peserta didik memahami dunia di sekitarnya dan dalam memproses informasi.

Dalam tahap sensorimotor, yang terjadi pada bayi hingga usia 2 tahun, seorang anak mengembangkan pemahaman tentang lingkungan sekitarnya melalui indera dan gerakan fisik. Mereka mulai memahami hubungan antara tindakan dan hasilnya. Pada tahap praoperasional, yang terjadi pada usia 2 hingga 7 tahun, seorang anak mulai menggunakan simbol, gerak tubuh, dan bahasa untuk merepresentasikan objek dan peristiwa yang mereka lihat. 

Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada sudut pandang mereka sendiri dan kurang memperhatikan sudut pandang orang lain. Kemudian, pada tahap konkret operasional, yang terjadi pada usia 7 hingga 11 tahun, anak mulai mampu berpikir secara logis untuk memecahkan masalah. Mereka dapat memahami konsep konservasi, seriasi, dan hubungan kausalitas. Pada tahap terakhir, yaitu tahap formal operasional, yang terjadi pada anak usia 11 tahun ke atas adalah anak sudah mulai mampu berpikir abstrak, mengeksplorasi konsep-konsep hipotetis, dan menggunakan pemikiran deduktif.

Dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik, maka pendidik perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, para siswa perlu diberikan kesempatan untuk aktif dan terlibat dalam setiap proses pembelajaran. Pendidik dapat menyediakan tugas-tugas yang memacu siswa untuk berpikir secara kritis, dan mendorong mereka untuk mencari solusi melalui pemecahan masalah. 

Selain itu, pendidik juga perlu mendorong siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya ataupun dengan orang-orang lainnya yang ada di lingkungan sekolah, dan melibatkan mereka dalam setiap diskusi atau kerjasama tim. Kegiatan ini akan membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik melalui pertukaran ide dan mengetahui bahwa pendapat setiap orang itu dapat berbeda-beda. Selain itu, Pendidik juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperluas pemahaman siswa dan memfasilitasi eksplorasi mereka dengan lebih dalam.

Dalam dunia pendidikan, memahami perkembangan kognitif setiap siswa adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh pendidik, karena hal ini berkaitan dengan perancangan strategi pembelajaran agar efektif. Dengan memperhatikan tahapan perkembangan dan karakteristik pada setiap anak, maka pendidik dapat mengoptimalkan pembelajaran pada siswa, sehingga mereka dapat menggali potensi kognitif mereka dengan baik. Dengan demikian, melalui upaya yang tepat, maka pendidik sudah mememberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan intelektual siswa/peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun