Anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang masa usia lahir sampai usia 8 tahun (Soegeng Santoso dalam M. Ramli, 2005: 1). Namun demikian, dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini (PAUD), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatakan bahwa anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang masa lahir sampai usia 6 tahun. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan seperti aspek moral, sosial, emosional, fisik-motorik, dan intelektual agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 64) menyatakan bahwa anak usia dini merupakan usia emas (the golden age) yang sangat potensial untuk melatih dan mengembangkan berbagai potensi multi kecerdasan yang dimiliki anak. PAUD mengembangkan diri anak secara menyeluruh. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi bidang fisik-motorik, intelektual/kognitif, moral, sosial, emosional, kreativitas, dan bahasa. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan di TK pada anak Kelompok A adalah perkembangan kognitif.
Perkembangan kognitif adalah semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya (Desmita, 2007: 103). Piaget (dalam Slamet Suyanto, 2005: 53) menyatakan bahwa semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama yaitu melalui empat tahapan: sensori-motor (usia 0-2 tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun), operasional konkret (usia 7-11 tahun), dan operasional formal untuk usia 11 tahun ke atas. Tahap perkembangan kognitif anak TK pada Kelompok A berada pada tahap pra operasional. Dan untuk mengembangkan aspek perkembangan kognitif di TK pada anak Kelompok A dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan, membilang, membandingkan, mengurutkan, mengenal operasi bilangan, menghitung mundur, dan lain-lain.
Pengenalan lambang bilangan sangat penting dikuasai oleh anak, sebab akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika selanjutnya di jenjang pendidikan berikutnya. Bilangan adalah suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk ke dalam unsur yang tidak didefinisikan. Untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka (Sudaryanti, 2006: 4). Ketika kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan, guru sering kali menggunakan buku tulis maupun menuliskannya di papan tulis. Hal tersebut dapat membuat anak menganggap bilangan s.bagai rangkaian kata-kata yang tidak bermakna dan pembelajaran mengenal lambang bilangan merupakan hal yang membosankan. Sehingga guru harus menggunakan metode serta media yang menarik dan menyenangkan dalam mengenalkan konsep lambang bilangan tersebut.
Namun ada sedikit permasalahan yang membuat guru PAUD kurang bisa mengoptimalkan stimulasi pada tahap mengenal lambang bilangan pada anak. Serta guru harus mampu mengembangkan kognitif pada anak dala hal mengenal bilangan karena pada saat masuk SD anak anak dituntut sudah dapat berhitung. Sementara calistung belum boleh diajarkan pada jenjang prasekolah (PAUD). Pada permasalahan tersebut guru PAUD di tuntut untuk dapat megembangkan media yang dapat merangsang anak agar dapat mengenal lambang bilangan tahap awal. Media bisa dibuat dengan menggunakan barang barang sederhana tapi tetap menarik.Seperti media memancing ikan berangka yang sangat mudah dibuat serta bahan bahan yang mudah didapatlkan.
Alat dan Bahan antara lain : Kertas, Gunting, Spidol Besar, Magnet, Peniti, Benang woll, Isolasi, Stik Drumband.
Cara Membuatnya
- Menggambar gambar ikan
- Menggunting gambar ikan
- Menulis angka pada badan ikan
- Menempel magnet pada kepala ikan dengan isolasi
- Mengikat benang pada stik drumband
- Memberi peniti pada benang yang sudah diikat pada stik drumband.
Cara Meggunakan
- Anak mengambil stik drumband
- Anak memancing ikan berangka ..
- Kemudian menyebutkan angka yang di hasilkan
- Anak menulis angkanya dengan media yang disediakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H