DISUSUN OLEH:
Kelompok 7 Kelas 2C
Siti Reivatinnisa Nurhidayah, Azarya Prawira Hutama D'retman, Euniqe Prischilla Soegiharto, Syafiqah La Gia, Fera Zakiatud Darojatun Nur, Eunike Tanu
Abstrak
Pneumothorax merupakan kondisi medis yang ditandai oleh adanya akumulasi udara atau gas dalam rongga pleura, yang mengakibatkan kolapsnya sebagian atau seluruh paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi secara spontan (spontaneous pneumothorax) atau sebagai akibat dari trauma (traumatic pneumothorax). Pneumothorax spontan sering ditemukan pada individu dengan riwayat penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau tanpa penyebab yang jelas pada individu yang sehat (pneumothorax spontan primer). Diagnosis pneumothorax biasanya ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi radiologis, seperti foto rontgen dada atau CT scan. Penatalaksanaan pneumothorax bergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Pneumothorax kecil mungkin hanya memerlukan observasi dan pemberian oksigen, sementara pneumothorax besar atau yang disertai gejala signifikan sering membutuhkan tindakan invasif, seperti pemasangan selang dada (chest tube) untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura. Pada kasus tertentu, tindakan bedah mungkin diperlukan, terutama pada pneumothorax berulang atau yang tidak membaik dengan terapi konvensional. Komplikasi pneumothorax mencakup risiko terjadinya pneumothorax berulang dan infeksi sekunder. Oleh karena itu, pemantauan jangka panjang dan pencegahan faktor risiko sangat penting bagi pasien dengan riwayat pneumothorax. Penggunaan teknik radiologi lanjutan dan pendekatan minimal invasif dalam penanganan pneumothorax telah meningkatkan hasil klinis dan mengurangi morbiditas.
Kata Kunci: pneumothorax, akumulasi udara, rongga pleura, trauma, spontan, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, radiologi, chest tube.
Pendahuluan
Paru- paru merupakan bagian dari sistem pernapasan yang terdiri dari 2 paru- paru (Paru-paru kanan dan kiri). Paru-paru berada di dalam rongga thorax. Thorax adalah bagian tubuh yang terletak diantara leher dan abdomen. Indikasi thorax yaitu atelectasis, bronchitis, dyspneu, emphysema, efusi pleura, pneumonia, bronchopneumonia, tuberculosis dan pneumothorax.
Pneumothorax didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi akumuliasi udara di rongga pleura yang menyebabkan kolaps paru sebagian atau seluruhnya, mengakibatkan sesak napas dan nyeri dada yang parah. Ini mungkin disebabkan oleh trauma atau kondisi patologis yang menyebabkan pecahnya area paru-paru secara spontan. Meskipun tekanan intra-pleura negatif sepanjang siklus pernapasan, udara tidak dapat masuk ke dalam ruang pleura karena jumah seluruh tekanan partial gas di kapiler darah rata-rata hanya 706 mmHg. Jadi, pergerakan bersih gas dari kapiler darah menuju ruang pleura akan membutuhkan kurang dari -54 mmHg yang jarang terjadi pada keadaan normal. Pneumothorax dibagi menjadi pneumothorax spontan dan traumatik. Pneumothorax spontan terdiri dari penumothorax spontan sekunder, primer, katamenial, dan neonatus, sedangkan pneumothorax traumatik diakibatkan karena adanya proses trauma yang terjadi. Pneumothorax spontan primer terjadi tanpa didahului oleh penyakit yang mendasari, sementara sekunder terjadi karena adanya penyakit yang mendasari, seperti pada kasus tb. Cukup banyak gangguan pernapasan karena penyebab dari pneumothorax.
Salah satu pemeriksaan medis yang digunakan untuk diagnosis pneumothorax yaitu pemeriksaan radiografi thorax. Pemeriksaan radiografi thorax adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x untuk mengetahui kondisi organ di dalam rongga dada, termasuk jantung dan paru-paru. Fungsi dari pemeriksaan radiografi thorax yaitu untuk menilai kesehatan paru paru, dengan radiografi thorax kedua paru, jantung dan rongga dada akan terlihat jelas apabila terdapat kelainan. Pada pemeriksaan radiografi thorax dengan indikasi pneumohorax menjelaskan bahwa proyeksi yang digunakan adalah PA erect dan lateral.
Berdasarkan hal di atas, maka kami tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan menuangkannya dalam artikel dengan judul “PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX DENGAN INDIKASI KLINIS PNEUMOTHORAX”.