Budaya asing banyak yang masuk ke Indonesia, mulai dari budaya barat, budaya timur hingga budaya asia. Indonesia berasa di Kawasan asia yang dimana banyak sekali budaya asia yang masuk ke Indonesia. Salah satunya budaya Korea, budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global, mulai dari fashion, make-up, musik, makanan, drama dan variety shows yang menghasilkan suatu fenomena "Korean Wave" atau Hallyu. Korean Wave ini bisa terjadi pada berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa dan tidak memandang gender, baik laki-laki atau perempuan.
Indonesia termasuk negara yang terkena Korean Wave cukup besar, masyarakat banyak yang mengagumi budaya dari negeri gingseng tersebut. bahkan di Indonesia sendiri sudah banyak jajanan atau makanan yang ada di Korea. Seperti saat ini yang sedang ramai di bidang fashion ialah menggunakan kemeja dengan dipadukan dengan vest atau rompi yang merupakan Korean style.
Tidak hanya di bidang fashion, di bidang musik pun banyak masyarakat Indonesia yang menikmatinya. Musik K-Pop merupakan salah satu fenomena Korean Wave yang sangat dinikmati. Di Korea Selatan sendiri musik merupakan salah satu sub-sektor yang meningkatkan perekonomian, tidak heran, Korea Selatan melahirkan musik-musik yang mendunia. Korea Selatan dikenal dengan tarian koreografinya yang membuat penikmat nya membuat coveran nya. Bahkan di Indonesia tidak sedikit group dance remaja yang mengikuti trend ini.
Yang terkena fenomena ini ialah salah satunya mahasiswa yang berasal dari Bogor, Adinda (21). Adinda mengatakan alasan dia menyukai musik K-Pop karena videonya yang eye catching (menarik perhatian) dan makna yang terdalam pada lirik lagu nya.
"Sebenernya sih gaada alasan khusus tapi memang karena musiknya enak aja ditelinga ku secara pribadi, ditambah sama video-video musik mereka yang eye-catching jadi kayak tersihir aja jadi suka gitu" Adinda melalui Zoom, Rabu (30/6/2021)
Dampak Positif dan Negatif Musik K-POP
Tidak hanya itu, remaja Indonesia bahkan sampai rela membeli merchandise group favorite mereka. Seperti album, foto, tas, kaos, poster, bahkan tanda tangan dari artis-artis yang mereka sukai. Dengan fenomena seperti itu, apakah ada dampak positif bagi mereka yang memiliki minat dengan musik K-Pop ini?
Dengan adanya fenomena ini pun tidak bisa dipungkiri bahwa ada dampak positif dann negatif yang timbul. Dampak positifnya banyak yang mengakui bahwa musik korea dapat memotivasi para pendengarnya dengan lirik lagunya, sedangkan dampak negatif yang timbul mereka sering kali tidak fokus dalam melakukan pekerjaan atau tugas sekolah karena selalu ter-disctract dengan musik korea yang mereka sukai.
"Dampaknya untuk aku pribadi sih,dampak positifnya tuh aku jadi lebih semangat, karena banyak musik-musik k-pop yang liriknya tuh bikin kayak termotivasi untuk semangat dan terus kerja keras. Dan dampak negatifnya hmmm gatau untuk penyuka kpop lainnya tapi kalo untuk aku pribadi, mungkin karena musik-musik mereka yang addictive (kecanduan) jadi tuh kadang kalau lagi fokus belajar atau mikir tuh suka bikin konsentrasi hilang, karena terngiang terus di telinga."
Ia juga mengatakan bahwa bentuk fanatik seorang fans, tidak selalu berlebihan, menurut Adinda, fans yang terlalu ingin tahu kehidupan privasi idola K-Pop itu sudah melanggar HAM yang berlaku. Adinda sendiri mengakui bahwa dirinya suka mengoleksi merchandise yang berhubungan dengan idola nya, seperti album, foto-foto, bahkan ia sendiri membuat jurnal yang menceritakan idolanya.