Mohon tunggu...
Siti Rahmawati
Siti Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI UIN Jakarta

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyoroti Kegiatan Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional PBSI UIN Jakarta 2023

30 Oktober 2023   05:22 Diperbarui: 30 Oktober 2023   06:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan Kebudayaan Nasional atau biasa disingkat dengan PKN, diselenggarakan pertama kali oleh Kemendikbudristek pada tahun 2019. Tujuannya, untuk kemajuan budaya di Indonesia. Karena PKN ini sebelumnya telah disepakati dalam kongres kebudayaan indonesia pada tahun 2018 untuk melakukan pemajuan budaya nasional.

Ada sekitar 40 titik yang menjadi tuan rumah dalam Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional, dan pada tahun 2023 ini UIN Jakarta Prodi PBSI menjadi salah satu titik diselenggarakannya Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional. Pada tahun ini Ruang Tamu PKN mengangkat tema "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan, Kebudayaan Milik Semua".

Adapun kegiatan yang diadakan oleh PBSI dalam Ruang Tamu PKN ini banyak sekali. Diantaranya: semakan puisi, semakan sastra, tribute, diskusi karya lukis islam, diskusi buku puisi "surat jibril" karya Maftuhah Jakfar, work shop stand up comedy, pillar ekspresi, dan peluncuran taman bacaan Danarto.

Dalam salah satu kegiatannya yaitu Tribute, PBSI mengangkat Bapak Jamal D. Rahman sebagai Sastrawan Islam Ciputat. Hal ini dikarenakan, Bapak Jamal sudah memiliki banyak torehan karyanya, sudah lama berdedikasi untuk menjadi dosen sastra yang ulung  dilingkup PBSI UIN Jakarta juga, dan karena tema besar dari ruang tamu PKN ini yaitu Resonansi Budaya Islam Dari Ciputat Untuk Dunia yang berarti bernafaskan islam, dan karya-karya pak jamal ini banyak sekali yang bernafaskan islam. Sehingga, itulah alasan kuat mengapa PBSI mengangkat pak jamal sebagai sastrawan islam ciputat.

Selain mengangkat pak jamal sebagai sastrawan islam ciputat, ruang tamu pekan kebudayaan nasional juga menyoroti sastrawan Danarto untuk dibuatkan semacam taman bacaan Danarto atau pojok Danarto. Hal tersebut karena Pak Danarto atau sapaan akrabnya itu Pak Dan telah banyak menitipkan buku-bukunya ke prodi PBSI UIN Jakarta dan karyanya itu masih tersimpan rapih di perpustakaan prodi PBSI. Kemudian karya-karya atau cerpen-cerpen Pak Dan ini banyak yang bernafaskan unsur spiritual. Contohnya, pada salah satu kegiatan PKN ini yaitu diskusi karya lukis islam ada salah satu karya Pak Dan yang benar-benar mengusung tokoh malaikat  dalam cerpen-cerpennya. Bahkan, komunitas Danarto pun ikut serta membantu pojok baca danarto di prodi PBSI ini. Maka dari itu, hal ini pun masih selaras dengan tema besar pada Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun