Mohon tunggu...
Siti RahmaDewi Siregar
Siti RahmaDewi Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Sosial Emosial dan Ruang Lingkupnya

31 Mei 2024   12:25 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:29 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Hurlock (1998), menyatakan tujuan dari perkembangan sosial anak adalah membantu dan mempermudah anak untuk memulai bersosialisasi dengan orang orang yang ada disekitar anak yaitu orang tua, guru, saudara, dan teman sebaya, dan untuk membantu anak bergaul dengan lingkungan baru.  Perkembangan Sosial Emosional adalah Anak yang berinteraksi secara alami dimulai dengan dunia tanpa kemampuan untuk terhubung dengan orang lain. Anak Usia Dini didapat dari berbagai kegiatan terbuka dan perjumpaan dalam bergaul dengan orang lain dalam lingkungan yang sedang berlangsung.

Anak Usia Dini yang biasanya di abaikan oleh orang tuanya. Anak Usia Dini merasa kesal karena tidak bisa keluar saat bermain bersama teman. Hal ini terjadi juga berlaku pada cara untuk mengekspersikan diri mereka dan perasaanyaa hal ini terjadi. kerena awal nya dan keluarga seteleah itu lingkungan dan berpengaruh pada dirinya sendiri. Hal ini juga menghambat pembelajaran anak usia dini.

Menurut Erikson, masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan psikososial seseorang. Peranan ini dimulai dari pola asuh orangtua hingga aturan atau budaya masyarakat (Miller, 1983). Berikut ini merupakan tahapan perkembangan psikososial seorang individu (Desiningrum, 2012: 34-35).

1. Kepercayaan vs Ketidakpecyaan (usia 0-1 tahun). Pada tahap ini harus belajar menumbuhkan kepercayaan pada orang lain, contohnya anak kepada ibunya. Jika anak tidak berhasil dalam tahap ini, maka ia akan menjadi anak yang mudah takut dan rewel.

2. Otonomi vs Malu dan Ragu-Ragu (usia 1-3 tahun). Pada tahap ini anak mulai belajar kemandirian (otonomi), seperti makan atau minum sendiri. Jika anak tidak berhasil pada tahap ini karena selalu ditegur dengan kasar ketika proses belajar, maka anak akan menjadi pribadi yang pemalu dan selalu ragu-ragu dalam melakukan sesuatu.

3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (usia 3-6 tahun). Pada tahp ini anak mulai memiliki gagasan (inisiatif) berupa ide-ide sederhana. Jika anak mengalami kegagalan pada tahap ini, maka ia akan terus merasa bersalah dan tidak mampu menampilkan dirinya sendiri.

Ruang Lingkup  nya  :

bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun), dan sekolah dasar kelas awal (6-8 tahun).

Masa ini merupakan masa untuk mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun