Mohon tunggu...
Siti Nur Rizky Amelia
Siti Nur Rizky Amelia Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

🌼

Selanjutnya

Tutup

Film

Teks Kritik Film Jelita Sejuba

4 Maret 2021   19:03 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:23 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Jelita Sejuba garapan Roy Nayoan yang dibintangi oleh Wafda Saifan dan Putri Marino ini menceritakan tentang suka duka seorang istri tentara yang di tinggal tugas sampai waktu yang tidak tentu. Pembuatan film ini dilakukan di Riau khususnya Natuna , film ini pun menggunakan bahasa Melayu dan Budaya asli disana .

Film ini menceritakan tentang  seorang gadis yang  bernama Sharifah ,Ayahnya hanya seorang nelayan dan Ibunya berdagang  warung yang dinamai Jelita Sejuba. Ia tinggal di Natuna.

Di sini ia bertemu dengan Jaka yang merupakan perwira TNI. Mereka pun saling mengkagumi satu sama lain, ternyata Jaka juga Sharifah. Sampai akhirnya ia dilamar oleh Jaka . Dan memutuskan untuk menikah , mereka berjuang dengan keras karena menikahi seorang TNI butuh proses yang panjang. Ifah bahkan sempat mengeluh dan tidak kuat. Tapi Jaka selalu di sampingnya dan menyemangatinya .

Selang beberapa waktu setelah menikah Jaka harus pergi dan meninggalkan Ifah untuk bertugas dan pada saat itu ia sedang hamil. Akhirnya Ifah berjuang sendiri tanpa kehadiran Jaka. Tak sampai di situ, ketika anak mereka tumbuh besar pun , Jaka kembali berangkat bertugas .

Pada akhirnya Jaka gugur di medan perang karena menolong temannya. Kesedihan sangat memuncak yang dialamani oleh istrinya ,  itulah cobaan terberat seorang istri tentara. Yang melihat jasad suami tidak bernyawa pulang dari berperang.

Film ini memang membuat gemes yang nonton karena dalam keadaan seorang istri yang sedang mangandung dan setelah itu membesarkan anaknya ia selalu di tinggalkan suaminya , memang itu pekerjaannya dan tanggung jawabnya untuk negara tapi sedih lah selalu ditinggal - tinggal kaya gitu .

Film ini berhubungan nyata dengan kehidupan tentara dan istrinya. Yaitu bagaimana menunggu seseorang yang jauh. Membela tanah air di atas kepentingan pribadinya. Gak cuma tentara aja . Untuk orang yang bekerja jauh dari istrinya juga film berhubungan  Ini sangat bagus dan baper bahkan tanpa kamu harus menjadi pasangan tentara.

Dan secara tidak langsung penonton yang menonton film ini telah melihat pemandangan Natuna yang sangat indah yang ada disetiap adegan film ini  Namun alur cerita film ini sangat cepat jadi kurang bisa menikmati film nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun