Mohon tunggu...
Siti Nurohma Watik
Siti Nurohma Watik Mohon Tunggu... -

nama: Siti Nurohma Watik tempat tanggal lahir : Bantul, 17 september 1994 universitas: Universitas Ahmad Dahlan prodi : PGSD Angkatan : 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penanaman Karakter Bangsa di Jepang

12 November 2014   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan karakter, di Indonesia sendiri pendidikan karakter baru mulai gencar dimasukkan dalam pembelajaran di sekolah. Padahal karakter bangsa tidak bisa diubah dalam waktu singkat, apakah anda tau berapa waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan karakter ? Apakah 6 bulan? 1 tahun? Tidak tapi ini butuh proses yang cukup lama, bahkan bertahun-tahun untuk membentuk karakter seseorang, apalagi sebuah bangsa pasti akan membutuhkan waktu lebih lama lagi.

Apakah anda tahu, di Jepang sendiri pendidkan karakter sudah ditanamkan sejak dini, bahkan sudah terdapat dalam setiap pelajaran. Selain disekolah karakter juga terbentuk melalui lingkungan, contohnya sikap saling menjaga satu sama lain. Di Jepang terutama siswa sekolah dasar berangkat dan pulang bersama-sama, mereka yang tinggal didaerah berdekatan akan saling menuggu teman-temannya dan tidak jarang mereka membentuk barisan, dimana barisan depan dan paling belakang adalah anak yang paling besar tingkatnya sedangkan dibagian tengahnya adalah anak yang kelasnya lebih kecil. Dari ini saja bisa terlihat sikap tanggung jawab dan tolong menolong. Selain itu tidak sedikit sekolahan yang memiliki jam makan siang di sekolah, hebatnya anak-anak yang mendapat giliran piket langsung pergi ke kantin untuk membantu membagikan makanan kepada teman-temannya tanpa disuruh terlebih dahulu. Mereka sudah sadar akan tugas yang dibebankan bahkan mereka juga membantu mencuci peralatan makan.

Selain di sekolah ternyata anak-anak tersebut juga melakukannya dirumah. Mereka membantu ibunya membersihkan rumah seperti menyapu, mencuci piring, membuang sampah bahkan ada yang sudah pandai memasak pada usia yang relatif dini, bahkan banyak yang sudah bisa pergi berbelanja sendiri.Usia sekolah dasar di Indonesia mungkin belum banyak yang bisa melaakukan hal seperti ini tanpa menunggu diminta. Indonesia yang masih satu daerah di ASIA seharunya masyarakatnya juga bisa melakukan semacam ini, namun pada kenyataannya baru sebagian kecil atau minoritas yang sudah bisa melakukan semacam ini di usia dini. Namun kenapa di Indonesia belum bisa melakukan hal seperti ini ? apakah anda tahu kenapa?

Ternyata hal ini dapat terjadi karena orang Jepang sudah dibiasakan sejak kecil, sehingga saat mereka besar hal tersebut sudah melekat pada diri seseorang, bahkan tanpa berfikir mereka sudah secara otomatis melakukan hal-hal yang yang sudah menjadi kebiasaan. Selain diajarkan oleh sekolah baik di pelajaran maupun di kegiatan sekolah, pihak orang tua juga sudah mengajarkannya bahkan sebelum masuk bangku sekolah dasar.

Seandainya Indonesia juga sudah menerapkan hal-hal tersebut sejak mereka kecil pasti Indonesia dapat menjadi negara yang bangsanya memiliki karakter yang lebih baik. Negara Indonesia sendiri akan menjadi negara yang lebih indah lagi dan tidak akan ada masalah-masalah yang sekarang ini menjamur di Indonesia seperti masalah sampah, apabila kesadaran dan kepedulian masyarakat sudah terbentuk sejak dini masalah yang ditimbulkan oleh sampah tidak akan sampai seperti sekarang ini. Semoga dengan ini masyarakat Indonesia bisa lebih perduli dengan lingkungan sekitar, agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.

oleh : Siti Nurohma Watik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun