Mohon tunggu...
Siti Nurni Afnah
Siti Nurni Afnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa program studi komunikasi dan penyiaran islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, penerima program beasiswa 1000 da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hmmm Kenapa Mereka Sebatu itu?

2 November 2023   23:31 Diperbarui: 2 November 2023   23:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu muncul pertanyaan di benak teman teman semua, mengapa zionis bisa sebrutal itu? Kenapa mereka tidak peduli lagi dengan respon internasional?

Ada banyak cara pandang zionisme yang tidak hanya berbahaya bagi Palestina, tapi juga bagi dunia. Mereka bisa dibilang adalah contoh penjajahan gaya lama yang masih bertahan hingga hari ini. Mereka adalah pelaku apartheid yang sudah usang. Namun nyatanya masih mereka yakini, bahkan sampai tega menumpahkan darah.

1. Prasangka Sebagai Bangsa Pilihan Tuhan

Dalam banyak sekali pembahasan tentang zionisme, orang-orang zionis meyakini bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan. Dalam Taurat mereka telah banyak diubah, dikatakan hal seperti ini : 

"Dan Tuhanmu telah memilihmuuntuk menjadi bangsa utama di atas seluruh bangsa-bangsa yang hidup di atas bumi".

Hal ini lah kata pakar kepalestinaan, yang membuat zionis tak ambil pusing ketika harus menumpahkan darah warga Palestina  dan selain Yahudi.

 .

Dari situlah, terbangun paradigma merka yang meremehkan umat lain dan menamai bangsa lain dengan istilah-istilah cela serta ejekan. Kemudian prasangka mereka semakin membuat mereka berangan-angan bahwa mereka berhak untuk menguasai seluruh dunia sebab mereka menyangka dirinya sebagai anak Tuhan. (Mausu'atul Adyan)

2. Bagi mereka, Palestina adalah negara tanpa bangsa dan untuk bangsa tanpa negara

"Sebuah tanah tanpa sebuah bangsa untuk sebuah bangsa tanpah sebuah tanah". Adalah sebuah frase yang banyak dikutip yang disosiasikan dengan gerakan pendirian  tanah air Yahudi di Palestina pada abad ke-19 dan ke-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun