Mohon tunggu...
sitinurmaah
sitinurmaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca & menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangnya Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar

3 Januari 2025   17:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   17:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Minat membaca adalah salah satu aspek penting yang mendasari keberhasilan
pendidikan, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Kemampuan membaca yang baik
tidak hanya berpengaruh pada prestasi akademik, tetapi juga pada perkembangan
keterampilan berpikir dan kemampuan menulis anak di masa depan. Namun, meskipun
kesadaran akan pentingnya literasi semakin meningkat, minat baca di kalangan siswa SD
di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan laporan dari UNESCO (2020),
Indonesia berada di peringkat yang cukup rendah dalam hal literasi di Asia Tenggara, yang
menunjukkan adanya kesenjangan yang besar dalam budaya membaca di kalangan
generasi muda Indonesia.
Salah satu penyebab utama rendahnya minat membaca adalah kebiasaan
membaca yang belum terbentuk dengan baik di lingkungan keluarga. Penelitian yang
dilakukan oleh Sari dan Haryanto (2021) menunjukkan bahwa banyak anak yang tidak
terbiasa melihat orang tua mereka membaca, sehingga mereka tidak memiliki contoh
konkret yang bisa diikuti. Di banyak keluarga, orang tua sering kali lebih sibuk dengan
pekerjaan atau aktivitas lain yang dianggap lebih mendesak, dan tidak memberikan
perhatian yang cukup untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak mereka.
Selain itu, masalah akses terhadap bahan bacaan yang menarik dan berkualitas
juga menjadi kendala besar. Banyak sekolah, terutama yang berada di daerah terpencil,
tidak memiliki fasilitas perpustakaan yang memadai dan koleksi buku yang sesuai
dengan minat serta usia siswa. Ristanto (2020) mengungkapkan bahwa banyak sekolah
di daerah-daerah sulit yang tidak memiliki buku-buku yang dapat memotivasi siswa
untuk membaca lebih banyak. Keterbatasan dana untuk pengadaan buku dan bahan
bacaan lainnya juga memperburuk kondisi ini.
Perkembangan teknologi digital juga berperan dalam mengalihkan perhatian
anak-anak dari kegiatan membaca. Meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan
dalam mengakses informasi, Novianti (2020) menyebutkan bahwa banyak anak lebih
tertarik menggunakan gadget mereka untuk bermain game atau menonton video,
dibandingkan membaca buku. Ketertarikan terhadap hiburan digital ini sering kali
mengurangi minat anak untuk membaca bahan bacaan yang lebih edukatif.
Selain faktor tersebut, pendekatan pengajaran yang diterapkan di sekolah juga
turut mempengaruhi minat baca siswa. Taufiq (2021) mencatat bahwa pengajaran yang
terlalu teoritis dan kurang melibatkan metode yang menyenangkan atau interaktif sering
kali membuat siswa merasa jenuh. Kurangnya pendekatan yang lebih kreatif dalam
mengajar membaca dapat membuat anak merasa kurang tertarik untuk melanjutkan
kegiatan tersebut.


A. Pengertian Minat Membaca


Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu berhubungan dengan
sesuatu yang dianggap dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan. Dari perasaan
senang tersebut timbul keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan sesuatu
yang telah membuat mereka merasa senang dan bahagia.


Menurut Hurlock (1999:114), minat merupakan motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Bila mereka melihat sesuatu
yang menguntungkan, akan timbul minat mereka untuk memiliki atau meraih yang
kemudian mendatangkan kepuasan bagi mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam diri seseorang dalam bentuk
perhatian khusus terhadap sesuatu hal tertentu. Hal tersebut terbentuk dengan penuh
kemauan dan perasaan senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. Minat dapat
dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan tercapainya tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginan mereka.
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan di Sekolah Dasar. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu
dengan yang lain dan merupakan satu kesatuan. Kegiatan membaca merupakan
kegiatan reseptif dalam bentuk penyerapan yang aktif. Dalam kegiatan membaca, pikiran
dan mental dilibatkan secara aktif. Banyak ahli memberikan definisi tentang membaca.
Berikut ini akan dikemukakan berbagai pendapat mengenai kegiatan membaca. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:83), membaca adalah melihat serta memahami
isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dengan kata lain, membaca adalah
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
Akhadiah (1991:22) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan
terpadu yang mencangkup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai
maksud bacaan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat baca
adalah ketertarikan atau kecenderungan seseorang untuk membaca tanpa ada paksaan.
Termasuk sejauh mana seseorang menikmati membaca dan seberapa sering mereka
melibatkan diri dalam kegiatan membaca. Minat baca dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Mulai dari preferensi pribadi, pendidikan, pengalaman, hingga lingkungan.
Seseorang yang memiliki minat baca tinggi cenderung lebih aktif mencari dan menyerap
informasi dari berbagai sumber. Minat baca juga dapat memberikan manfaat dalam
pengembangan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berbahasa. Jadi, minat
baca merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan.


B. Kondisi Minat Membaca dikalangan Sekolah Dasar


Siswa sekolah dasar perlu ditumbuhkan minat membaca dalam dirinya karena
membaca merupakan keterampilan yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya.
Menyadari pentingnya minat membaca bagi siswa, sekolah-sekolah berusaha
meningkatkan minat membaca siswa melalui berbagai kegiatan seperti disediakannya
perpustakaan sekolah, mengadakan program yang berkaitan dengan membaca,
memperbanyak buku-buku pengetahuan dan juga buku cerita dengan tujuan untuk
merangsang siswa senang membaca. Kenyataannnya Indonesia menjadi salah satu
negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya yang masih rendah. Pikiran
Rakyat terbitan tanggal 17 Maret 2017 menyebutkan bahwa berdasarkan studi "Most
Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity
pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal
minat membaca. Pada tingkat pendidikan dasar, kebiasaan membaca anak-anak masih
rendah (Putra, 2008: 131). Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak
agar masalah minat membaca dapat segera teratasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah
dasar di Indonesia mencakup faktor internal, eksternal, keluarga, guru, lingkungan, dan
teknologi. Faktor internal meliputi sikap malas atau ketidak mampuan siswa untuk
menyediakan waktu dan energi untuk membaca. Di sisi eksternal, lingkungan sekolah
yang kurang mendukung, terbatasnya akses ke buku atau bahan bacaan, serta pengaruh
media hiburan seperti televisi dan gadget menjadi hambatan besar. Selain itu, kurangnya
dukungan dari keluarga dan metode pengajaran yang jarang memanfaatkan
perpustakaan turut memperburuk situasi. Lingkungan yang kurang kondusif dan
perkembangan teknologi yang pesat semakin memperparah masalah ini.
Untuk mengatasi rendahnya minat baca ini, dibutuhkan solusi jangka panjang
yang melibatkan perbaikan di berbagai aspek. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, serta
meningkatkan ketersediaan dan kualitas buku yang bisa diakses siswa. Selain itu,
pemerintah perlu meningkatkan program literasi dan menyediakan fasilitas yang memadai, agar anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan membaca sejak dini dan
menjadikannya sebuah kegiatan yang menyenangkan.

C. Cara Efektif Meningkatkan Minat Membaca

Meningkatkan minat membaca pada siswa di Indonesia, khususnya di tingkat
sekolah dasar, merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perkembangan
literasi yang lebih baik. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, seperti penyediaan
perpustakaan yang lebih lengkap dan peningkatan program membaca, kenyataannya
minat baca siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang
lebih efektif dalam meningkatkan minat baca yang melibatkan berbagai pihak, termasuk
sekolah, orang tua, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk
mencapai hal ini antara lain adalah sebagai berikut:


1. Penyediaan Fasilitas Perpustakaan yang Memadai


Salah satu langkah awal yang penting adalah memastikan bahwa sekolah
menyediakan fasilitas perpustakaan yang menarik dan lengkap. Perpustakaan yang
dilengkapi dengan berbagai jenis buku, baik buku pengetahuan maupun buku cerita yang
sesuai dengan usia dan minat siswa, dapat memotivasi mereka untuk lebih sering
berkunjung dan membaca. Menurut Suyanto (2018), perpustakaan sekolah seharusnya
tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga harus mampu menciptakan
suasana yang menyenangkan dan mengundang siswa untuk menghabiskan waktu di
sana. Dengan menyediakan berbagai jenis bacaan yang menarik, siswa akan merasa
tertarik untuk menjelajahi lebih banyak informasi melalui buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun