Mohon tunggu...
Siti Nurlela
Siti Nurlela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Metode Three Stay One Stray (TSOS)

28 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kegiatan pembelajaran banyak sekali hambatan-hambatan yang terjadi. Salah satunya adalah kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini merupakan sebuah permasalahan yang kompleks, yang disebabkan dari beberapa faktor.  Seperti, kurikulum yang tidak relevan, metode pengajaran yang tidak menarik, Kurangnya media pembelajaran serta tidak adanya koneksi emosional siswa dengan materi. Dari beberapa permasalahan tersebut dapat kita lihat bahwa pembelajaran yang monoton atau kurang interaktif dapat menimbulkan kesulitan siswa dalam memahami materi, hal tersebut lah yang dapat membuat siswa merasa bosan dan frustrasi, sehingga menurunkan minat belajar mereka.

Di dalam proses pembelajaran terdapat beberapa jenis-jenis  model pembelajaran yang dilakukan, Seperti Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project- Based Learning), dan lain sebagainya. Penggunaan model pembelajaran berguna untuk keberhasilan dalam  proses pembelajaran bagi guru. Karena, Model pembelajaran merupakan suatu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran juga merupakan suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur secara sistematis, dalam pengelompokkan pengalaman belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengatasi kurangnya minat belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif, yang dimana model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang berfokus pada kerja sama antar siswa dalam sebuah kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Model pembelajaran ini hampir sama dengan pembelajaran konseptual. Namun, model ini lebih menekankan pada esensi kerjasama dalam sebuah proses pembelajaran. Meskipun begitu, model pembelajaran kooperatif ini juga penting dalam praktik pendidikan, karena selain meningkatkan pencapaian hasil belajar, model pembelajaran ini juga dapat mengembangkan hubungan antar teman dan kelompok. 

Sebagai seorang pengajar tidak hanya memerhatikan model pembelajaran saja, namun ia harus mempunyai strategi atau metode khusus dalam proses mengajar. Karena hal tersebut sangat penting untuk menarik minat belajar siswa. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru atau pengajar untuk menyampaikan suatu pembelajaran kepada peserta didik, hal ini bertujuan agar siswa lebih cepat memahami materi yang diberikan. Metode pembelajaran yang efektif dapat membantu peserta didik meningkatkan motivasi belajarnya, serta mengembangkan keterampilan berpikir. Salah satu contoh metode yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah Metode Three Stay One Stray (TSOS). Metode ini dirancang untuk meningkatkan interaksi antar siswa, mendorong kolaborasi, dan mempromosikan pembelajaran aktif.

TSOS adalah sebuah metode yang menggabungkan elemen-elemen pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran aktif. Dalam metode ini, siswa dibagi menjadi dua peran: "stay" dan "stray". Siswa yang menjadi "stay" tetap bertahan di tempat mereka, sementara siswa yang menjadi "stray" berpindah-pindah antara kelompok-kelompok untuk berbagi informasi, ide, atau solusi.

Adapun langkah-langkah Penerapan Metode TSOS yaitu, (1) Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang. (2) Berikan tugas belajar kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri. (3) Setelah siswa menyelesaikan tugas, mintalah satu orang dari setiap kelompok ("Stray") untuk berpindah ke kelompok lain. (4) Siswa yang tinggal ("Stay") bertukar informasi dengan "Stray" yang datang dari kelompok lain. (5) Setelah diskusi selesai, "Stray" kembali ke kelompok mereka dan membagikan informasi yang diperoleh kepada anggota kelompoknya. (5) Lakukan langkah 3-5 untuk beberapa putaran, tergantung pada kebutuhan. 

Metode TSOS memiliki beberapa kelebihan, antara lain: (1) Meningkatkan interaksi antar siswa dan mendorong kolaborasi. (2) Mempromosikan pembelajaran aktif dan partisipasi siswa. (3)Memfasilitasi pembelajaran aktif. (4)Mengembangkan keterampilan komunikasi dan interpersonal siswa. (5) Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan siswa.

 Selain Kelebihan Metode TSOS juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain. (1) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas belajar. (2) Membutuhkan persiapan yang matang dari guru. (3) Sulit diterapkan pada kelas dengan jumlah siswa yang banyak. (4) Memerlukan manajemen kelas yang baik agar diskusi berjalan efektif.

Kurangnya minat belajar siswa dapat menghambat dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sebagai pendidik harus bisa memilih metode dan model pembelajaran seperti apa yang bisa mengembangkan minat belajar siswa. Sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan tidak membosankan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, seperti Metode Three Stay One Stray (TSOS), yang dapat meningkatkan interaksi siswa, pembelajaran aktif, dan keterampilan komunikasi interpersonal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun