Mohon tunggu...
Siti Nurkanita
Siti Nurkanita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siti Nurkanita

Siti Nurkanita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melanggar Kode Etik Polisi: Ibu Hamil Terkena Peluru Nyasar Polisi

28 Oktober 2021   21:32 Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang wanita sedang hamil berusia enam bulan terkena peluru hanyut yang dilepaskan polisi saat mengejar tersangka kasus narkoba. Ini dimulai ketika polisi mengejar tersangka narkoba. 

Tembakan peringatan ditembakkan, tetapi tersangka tidak berhenti. Polisi harus mencoba menembak tersangka dengan kaki kirinya. Peluru tersebut mengenai seorang ibu hamil bernama Sri Melidiawati, warga Jalan P. Hidayatullah RT. 4 Hafendorf, Samarinda Iril. Peluru menembus paha kanan pelaku dan mengenai seorang wanita hamil (Sri Meridiwati) di apotek dekat TKP.

Berawal ketika polisi mengejar tersangka narkoba. Tembakan peringatan telah dilepaskan, akan tetapi tersangka tak juga berhenti. Polisi terpaksa mencoba menembak kaki kiri tersangka. 

Peluru Menyasar ke seorang wanita yang sedang hamil bernama Sri Melidiawati, Warga Jalan P. Hidayatullah RT. 4 Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Ilir. peluru itu menembus paha kanan pelaku kemudian mengenai ibu hamil (Sri Melidiawati) yang tengah berada di dalam apotik, dekat TKP.

Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Unit Propam Polres Samarindaylil, dan seluruh biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Kapolres Samarindaylil. Berdasarkan informasi yang dihimpun di TKP, kejadian tersebut terjadi pada Jumat malam di Jalan P. Hidayatura sekitar pukul 20.15 WIB.

Oleh karena itu, pengajaran nilai-nilai etika harus menjadi prioritas dalam setiap upaya membangun dan mengembangkan polri profesional. Prioritas etika profesi kepolisian di negeri ini harus dimulai dengan langkah awal sistem dan subsistem rekrutmen anggota Polri. Oleh karena itu, hanya masyarakat umum yang diyakini mampu mendukung nilai-nilai etika yang dapat didaftarkan sebagai calon anggota Polri di semua tingkatan.

Drama kekerasan di lingkungan kepolisian Indonesia hampir tidak mungkin terjadi jika semua anggota kepolisian menjunjung tinggi etika profesinya. Ketika Brigadir Jenderal Hans memicu pistol untuk melukai atau membunuhnya, pikirannya tahu betul bahwa tindakannya melanggar etika polisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun