Mohon tunggu...
Siti Nurjannah
Siti Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Ghosting pada Kesehatan Mental Gen Z

30 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dampak Ghosting Pada Kesehatan Mental Gen Z

Siti Nurjannah dan Yefni

Halo gusy!! Gimana kabarnya? Semoga hari-harinya bahagia yaa!! Oke, kali ini saya akan membahas tentang ghosting. Pernahkah kamu mengalami hubungan yang tiba-tiba putus tanpa penjelasan?Atau seperti merasakan kekosongan setelah orang yang kamu kenal, tiba-tiba menghilang tanpa kabar? Ini adalah dampak dari ghosting, fenomena yang semakin umum di era digital, terutama di era Gen Z.

Apa itu Ghosting?

Ghosting adalah Tindakan menghentikan semua bentuk komunikasi dengan seseorang secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Mungkin ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Fenomena ini semakin marak terjadi,terutama di kalangan generasi muda,khususnya Gen Z. Korban ghosting ini,biasanya merasa bingung, kecewa dan sakit hati, ketika ditinggalkan begitu saja. Meskipun terlihat sepele, hal ini dapat menimbulkan efek yang cukup serius pada Kesehatan mental korban.  

Mengapa Gen Z Lebih Sering Melakukan Ghosting?

Gen Z tumbuh di era digital, di mana interaksi sosial sering terjadi secara online. Ketergantungan pada media sosial dan aplikasi, seperti WhatsApp,Instagram dan aplikasi lainnya. membuat mereka lebih sering melakukan ghosting. Beberapa faktor penyebabnya adalah:

  • Komunikasi digital: Pertumbuhan teknologi digital membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat, Namun hal ini juga membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk memutuskan komunikasi. Cukup dengan memblokir nomor atau menghapus akun media sosial. Dengan ini, mereka lebih mudah untuk menghilang.
  • Takut konflik: Generasi Z cenderung menghindari konflik dan merasa lebih baik menghilang, daripada harus menjelaskan alasan di balik keputusan mereka. Karna bagi mereka, tidak ada kewajiban untuk menjelaskan alasan mengapa mereka menghilang.
  • Perubahan pikiran: Generasi Z dikenal dengan sifatnya yang mudah berubah. Dan hal ini bisa menjadi alasan mengapa mereka mudah berpindah dari satu hubungan ke hubungan yang lainnya.

Apa Saja Dampak Ghosting?

Ghosting dapat memberikan dampak yang cukup serius pada kesehatan mental korban.Diantaranya:

  • Rasa tidak percaya diri: Korban sering merasa tidak percaya diri, dan sering bertanya-tanya, “Apa yang salah denganku?” Hal ini menyebabkan mereka ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
  • Depresi: Ketidakpastian akibat ghosting, sering memicu pada kecemasan dan depresi. Depresi termasuk hal yang berbahaya, bagi orang yang sudah terhanyut dalam kesedihan. ghosting juga bisa meninggalkan luka emosional yang dalam. Dan mungkin saja, hal-hal yang tidak di inginkan terjadi, seperti bunuh diri.
  • Sulit untuk mempercayai orang lain: Korban dapat mengalami trauma dan kesulitan mempercayai orang lain di masa depan.
  • Dampak jangka panjang: Dampak psikologis dari ghosting dapat bertahan lama. Korban juga bisa berpotensi menjadi pelaku ghosting di masa depan. Dan mungkin saja, korban dapat lebih egois dari sebelumnya.

  • Cara Mengatasi Ghosting
  • Jangan khawatir,ada beberapa cara untuk mengatasi ghosting.
  • Terima kenyataan: Sadari bahwa orang tersebut memilih menghilang,daripada bertahan.
  • Memperbaiki diri: Fokus pada diri sendiri , alihkan perhatianmu pada hal-hal yang baik dan kamu sukai. Sibukkan diri dengan aktivitas yang produktif,seperti berolahraga dan lainnya.
  • Jangan menyalakan diri sendiri: Ghosting lebih mengarah kepada pelakunya. Jadi, jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri karna ini bukan salahmu.
  • Komunikasi dengan orang terdekat: Berbagilah perasaanmu dengan teman atau keluarga. Agar dapat membantumu menguragi beban pikiran.
  • Hindari media sosialnya: Sebaiknya, hindari hal-hal yang mengarah kepadanya. Sebab, itu hanya membuatmu lebih lama menderita.

  • Kesimpulan
  • Ghosting adalah perilaku yang buruk yang menyebabkan dampak serius pada kesehatan  mental. Jika merasa tidak cocok pada seseorang,lebih baik di bicarakan dengan baik-baik dan sopan. Dengan saling memahami dan berkomunikasi, kita dapat  menghindari dampak negatif dari ghosting.

  • Saran
  • Ingat! Dirimu berharga, dan kamu berhak bahagia. Prioritaskan diri sendiri, jaga kesehatan fisik dan mentalmu, dan istirahat yang cukup. Jangan terus-menerus hanyut dalam kesedihan. Karna itu hanya membuatmu rugi. Dan jadikan  pengalaman ini sebagai pelajaran di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun