Mohon tunggu...
Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca buku, mendengarkan musik dan memotret langit

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Keluarga Harmonis: Kunci Perkembangan Emosional Anak yang Sehat

27 September 2024   20:45 Diperbarui: 27 September 2024   20:55 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Apa yang akan kalian lakukan jika anak atau adik kalian dalam keadaan menangis dan berteriak-teriak? Keadaan tersebut pastinya sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Melihat anak yang menangis, berteriak, dan emosi yang penyebabnya pun kadang hanyalah hal-hal yang kecil, seperti meminta sesuatu tetapi mereka tidak mendapatkannya. Memang hal yang wajar jika anak kecil itu menangis dan berteriak,  tetapi jika hal tersebut terjadi secara terus menerus maka akan menjadi permasalahan untuk kedepannya.

 Lingkungan keluarga merupakan tempat terdekat bagi anak dalam tumbuh dan beradaptasi dengan hal - hal baru, selain itu  lingkungan keluarga juga menjadi contoh ataupun memberikan pengaruh terhadap setiap tingkah laku dan tindakan yang dilakukan oleh anak. Maka dari itu peranan lingkungan keluarga sangat penting terhadap tumbuh kembang anak, yang mana salah satunya berdampak terhadap perkembangan emosional dalam diri anak.

Perkembangan emosional seorang anak sangat penting untuk pembentukan karakter dan kemampuan sosialnya. Sejak usia dini, anak-anak mulai belajar mengenali dan menunjukkan berbagai emosi, termasuk kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan ketakutan. Tahap ini membantu mereka memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Ketika anak-anak dapat mengelola emosi mereka dengan baik, mereka cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka menemukan cara untuk berbagi, bekerja sama, dan membangun ikatan yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa. Kemampuan ini memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.

Melalui pola asuh yang penuh kasih sayang, komunikasi yang baik, dan dukungan emosional yang berkelanjutan, anak-anak dapat menjadi lebih percaya diri, lebih mampu mengatasi emosinya, dan mampu mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Di sisi lain jika seorang anak mendapatkan pola asuh yang kurang tepat seperti lingkungan keluarga yang tidak stabil, sering terjadi percekcokan di dalam keluarga, kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua, nyatanya dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional dalam diri seorang anak. 

Jika anak - anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang seperti itu maka akan cenderung membentuk kepribadian anak yang tidak memiliki rasa percaya diri, tidak mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik, serta berdampak buruk pada perkembangan emosionalnya, yang dapat mengakibatkan anak mudah emosi, mudah tersinggung, dan berbahayanya lagi anak melakukan tindakan kekerasan.


Dalam hal ini peran orang tua dan lingkungan keluarga sangat krusial dalam mendukung perkembangan emosional anak. Melalui interaksi sehari-hari seperti bercerita dan bermain bersama, anak-anak belajar tentang dunia emosi dan bagaimana mengelolanya dengan baik. Dengan demikian pemberian dukungan, perhatian, dan teladan yang baik dari orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun