Mohon tunggu...
siti nurjamilah
siti nurjamilah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

UPI 2017

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Jarak Jauh dan Tantangannya

31 Desember 2020   19:14 Diperbarui: 2 Januari 2021   10:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Bulan Maret 2020, Pemerintah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar diadakan di Rumah dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Yang awalnya direncanakan hanya 2 minggu, nyatanya harus berlangsung hingga akhir tahun. Hal ini tentu tak sedikit kendala yang dihadapi sekolah dalam mengimplementasikan kebijakan ini. Beberapa sekolah mungkin bisa menerapkan PJJ dengan baik, namun tidak bagi salah satu SD swasta di Kota Bandung. Kendala utama tidak terlaksananya PJJ adalah tidak semua siswa dan orangtua siswa memiliki perangkat/gawai yang  memadai. Selain itu kurangnya dukungan dari orangtua dan semangat belajar siswa.

Sekolah pun pernah mencoba menggunakan video conference zoom meeting untuk salah satu acara sekolah. Namun respon dari siswa dan orangtua terhadap acara tersebut kurang, dilihat dari partisipan yang hadir sangat sedikit jumlahnya.  Dari siswa yang hadir pun, banyak sekali kendala yang dialami seperti jaringan yang kurang stabil, dan pemahaman terhadap aplikasi zoom itu sendiri.

Dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, akhirnya guru memberikan tugas setiap minggunya. Sistemnya, hari senin guru memberikan tugas melaui pengisian LKS, dan hari Jumat tugas tersebut harus sudah selesai dan dikirim kesekolah oleh siswa atau orangtua yang bersangkutan. Hari seninnya lagi, tugas tersebut sudah selesai diperiksa oleh guru, dan siswa/orangtua mengambil LKS yang sudah dinilai dan pemberian tugas materi selanjutnya. Kegiatan tersebut berlangsung selama sekolah belum boleh dibuka. Penggunaan media chat seperti grup whatsapp pun digunakan dalam memberikan informasi mengena tugas dan pembelajaran, namun tidak semua merespon.

Guru juga mengeluhkan kurangnya antusias orangtua dan murid mengenai pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan nilai kepada siswa. Sebab tak sedikit juga siswa yang tidak ada kabar, dan tidak mengerjakan tugas-tugas. Komunikasi antar Guru dan Orangtua yang kurang mengenai pembelajaran anak menjadi kendala.

Home visit pun tidak dilakukan oleh sekolah karena terjadi kasus covid di daerah sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Hal ini berisiko tinggi apabila sekolah melakukan home visit untuk waktu-waktu sekarang.

Menurut pengakuan salah satu siswa disana, ia mengharapkan sekolah bisa dibuka lagi karena selama PJJ guru tidak menjelaskan materi, tetapi jika belajar di kelas guru mejelaskan. Hal ini berdampak terhadap pemahaman siswa mengenai materi-materi pembelajaran.

KKN Tematik UPI kali ini harus dilaksanakan secara daring. Namun tuntutan dilapangan belum bisa menerapkan daring secara baik. Komunikasi menjadi salah satu tantangan terberat dalam KKN ini, karena komunikasi secara daring kurang mendapat respon dari pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu: guru, orangtua, dan siswa. Komunikasi secara luring dirasa lebih baik, namun mengingat pelaksanaan KKN ini diharuskan daring, hal ini menjadi dilema tersendiri bagi mahasiswa. Faktor KKN yang dilaksanakan secara individu juga menjadi pemicu kurangnya respon dari berbagai pihak.  

Walaupun begitu, kegiatan KKN harus tetap dilaksanakan, salah satu mahasiswa berupaya untuk bisa mewujudkan PJJ. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat media edukasi mengenai pembelajaran daring dan membuat media pembelajaran yang diharapkan mudah dimengerti oleh siswa. Media pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi videoscribe dengan materi Panas dan Perpindahannya untuk kelas 5 SD. PJJ ini bisa terlaksana dengan baik jika adanya sinergi/ kerjasama antara Guru, Siswa, dan Orangtua, pemahaman terhadapa pentingnya pendidikan, serta fasilitas yang memadai dari masing-masing pihak. Harapan dari Guru, orangtua, dan siswa saat ini adalah pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021 bisa dilakukan. Agar materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik dan murid-murid bisa memahami materi sehingga pebelajaran bisa bejalan efektif.

Media edukasi yang telah dibuat 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun