Paradigma pendidikan telah bergeser dari paradigma lama (teacher-oriented) ke paradigma baru (student-oriented dan integrated) yang dengan sendirinya memerlukan perubahan pola pendekatan pembelajaran, yang pada gilirannya menuntut perubahan-perubahan pada berbagai aspek pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Guru sangat memerlukan media pembelajaran guna membantu menyampaikan materi pembelajaran.
Dalam era digital yang terus berkembang pesat, teknologi memiliki peran yang semakin signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah penggunaan game edukasi sebagai media pembelajaran. Game edukasi tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai penting kepada peserta didik. Dalam konteks pendidikan Islam, game edukasi dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai Islam pada siswa sejak dini, sehingga mereka dapat memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Islam memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda. Nilai-nilai Islam seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kasih sayang perlu ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi bagian dari kepribadian siswa. Namun, metode pengajaran konvensional terkadang kurang menarik bagi anak-anak yang hidup di era digital, sehingga dibutuhkan pendekatan yang lebih inovatif dan interaktif. Game edukasi menjadi salah satu solusi yang dapat menjembatani kebutuhan ini karena mampu menyajikan materi dengan cara yang lebih visual, interaktif, dan menarik bagi anak-anak.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan ini dipilih untuk memahami secara mendalam bagaimana game edukasi dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada siswa SD. Penelitian ini dilakukan di SDN 15 Air Kumbang, dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas IV dan V. Selain itu, guru pendidikan agama Islam serta kepala sekolah juga dilibatkan sebagai informan untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh data yang valid, penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data:

1. Observasi: Mengamati langsung bagaimana game edukasi digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Wawancara: Melakukan wawancara mendalam dengan guru, siswa, dan kepala sekolah mengenai efektivitas game edukasi dalam menanamkan nilai-nilai Islam.
3. Dokumentasi: Mengumpulkan data berupa foto, rekaman video, dan dokumen pembelajaran yang terkait dengan penggunaan game edukasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI