Mohon tunggu...
siti nurhasanah
siti nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa produ pengembangan masyarakat islam fakultas dakwah universitas islam negeri Sultan maulana hasanuddin banten

Hobi bernyanyi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekofeminisme atas Eksploitasi Alam dan Perempuan

15 Mei 2024   14:03 Diperbarui: 15 Mei 2024   14:18 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perpaduan antara feminisme dan ekologi memunculkan gerakan dan sudut pandang yang disebut ekofeminisme, yang bertujuan untuk mengungkap dan memerangi keterkaitan antara penaklukan perempuan dan eksploitasi lingkungan. Gerakan ini berpendapat bahwa struktur patriarki yang menindas perempuan juga bertanggung jawab atas degradasi dan penyalahgunaan alam.

Ekofeminisme sangat mementingkan pengalaman dan kebijaksanaan perempuan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Dalam komunitasnya, perempuan sering kali mengambil peran penting di berbagai bidang seperti pertanian, pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Ekofeminisme adalah teori yang menghubungkan perjuangan perempuan dengan perlindungan lingkungan. Teori ini berfokus pada bagaimana perempuan sebagai subjek mempunyai hubungan langsung dengan alam dan bagaimana eksploitasi alam mempengaruhi status perempuan dalam masyarakat.

 Dalam konteks ini, ekofeminisme menekankan pentingnya perempuan dalam menjaga lingkungan dan memperjuangkan keadilan lingkungan. Ekofeminisme mengkritik model pembangunan dan konsumsi yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi dan keuntungan dengan mengorbankan lingkungan dan komunitas yang terpinggirkan. 

Teori ini juga menekankan pentingnya mengakui berbagai bentuk pengetahuan dan cara mengetahui, termasuk pengetahuan ekologi asli dan tradisional, untuk mendasari pendekatan berkelanjutan yang lebih solid.

 Dalam praktiknya, ekofeminisme banyak ditemukan dalam gerakan perempuan untuk keadilan lingkungan, seperti Mama Aleta Baun di Molo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menentang pemulihan Teluk Benoa, Bali, dan gerakan Ibu Pertiwi di Kendeng, Jawa Tengah.

 Ekofeminisme juga diterapkan dalam berbagai upaya untuk melibatkan perempuan dalam pengelolaan lingkungan hidup, seperti pada penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan di berbagai daerah di Indonesia masih kurang terlayani dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan profitabilitas.

 Oleh karena itu, ekofeminisme dapat dilihat sebagai teori yang memperjuangkan keadilan lingkungan dan kesetaraan gender, serta berupaya melibatkan perempuan dalam pengelolaan lingkungan untuk mencapai masa depan yang adil dan lebih berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun