Mohon tunggu...
Siti Nurhaliza Hasni
Siti Nurhaliza Hasni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang

Public health student with a specialization in occupational health and safety. Has a high social spirit and is interested in all health issues that occur in society.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Cegah Stunting bersama Kelompok Tani dan Ibu Rumah Tangga Desa Sumberbrantas

18 Desember 2023   21:50 Diperbarui: 18 Desember 2023   22:02 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Penyampaian Materi Penyuluhan (dokpri)

Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan perkebunan. Komoditas lokal unggulan yang dimiliki oleh desa Sumberbrantas yakni meliputi kentang, wortel, sawi putih, brokoli, dan terong belanda. Namun meskipun kaya akan sayuran, Desa Sumberbrantas termasuk ke dalam salah satu desa penyumbang kasus stunting di Kota Batu. Berdasarkan data posyandu balita di Desa Sumberbrantas bulan September hingga November dari total 372 balita terdapat 99 balita yang terkena stunting.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang dimulai sejak dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun, yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar usianya. Meskipun tinggi badan memang bukan satu-satunya tolak ukur bahwa anak terkena stunting, namun dapat dipastikan anak yang terkena stunting memiliki perawakan tubuh yang pendek. Stunting disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurangnya asupan gizi yang seimbang dalam jangka waktu yang lama, pola asuh dan pola pemberian makan yang kurang efektif, ekonomi, pengetahuan dan kesehatan ibu baik sebelum maupun setelah masa kehamilan, serta sanitasi dan air bersih juga turut andil dalam penyebab stunting.

Sebagai Mahasiswa KKN UM yang bekerja sama dengan BKKBN Jawa Timur melalui program mahasiswa peduli stunting (PENTING), salah satu upaya yang dapat kami lakukan untuk mengatasi kasus stunting di Desa Sumberbrantas yaitu dengan memberikan pelatihan pengolahan makanan bergizi serta  penyuluhan mengenai ketahanan pangan  yang bertujuan untuk meningkatkan peran ibu rumah tangga dan kelompok tani dalam peningkatan status gizi balita di Desa Sumberbrantas. Mengingat tidak semua orang tua memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menyediakan dan membuat olahan makanan bergizi untuk anak-anaknya.

 Kegiatan pelatihan pengolahan makanan bergizi dan penyuluhan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga ini dilakukan secara bersamaan pada tanggal 25 Oktober 2023, yang bertempat di Saung Tani Desa Sumberbrantas. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri dari Ibu yang memiliki bayi maupun balita, para kader posyandu dan perwakilan dari Kelompok Wanita Tani (KWT).

 Rangkaian acara yang pertama dimulai dari kegiatan pelatihan pembuatan produk makanan kaya gizi. Kegiatan pelatihan pembuatan produk makanan kaya gizi ini dilakukan dengan berbagai metode, seperti ceramah, praktik, dan diskusi. Pada awal kegiatan, peserta mendapatkan media berupa brosur yang berisi resep makanan olahan kaya gizi. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan materi mengenai olahan makanan yang akan dipraktikkan, mulai dari pemilihan bahan baku, hingga proses pengolahan. Peserta juga dijelaskan mengenai pemilihan bahan baku makanan, dimana dalam pemilihannya bahan-bahan makanan harus mengandung nutrisi yang baik dan dibutuhkan tubuh, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Demo Memasak Produk Olahan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Demo Memasak Produk Olahan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Demo Memasak Produk Olahan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Demo Memasak Produk Olahan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)

Resep makanan yang dipraktikkan meliputi dimsum sawi, yang didalamnya berisi wortel, brokoli, daging ayam, telur, dan bahan pelengkap lainnya. Resep yang kedua adalah bola-bola kentang dan wortel yang didalamnya berisi keju. Proses pengolahan makanan juga harus dilakukan dengan memperhatikan faktor gizi. Misalnya dalam pembuatan bola-bola kentang, peserta diajarkan untuk tidak menggunakan penyedap rasa atau garam yang terlalu berlebihan, kemudian peserta juga dianjurkan untuk menambah asupan protein untuk balitanya, contohnya dengan menambahkan telur dan daging ayam dalam makanan, sehingga akan berdampak lebih baik untuk kesehatan bayi maupun balita.

Leaflet Resep Makanan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Leaflet Resep Makanan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Leaflet Resep Makanan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)
Leaflet Resep Makanan Berbahan Komoditas Lokal Unggulan (dokpri)

Setelah kegiatan pelatihan memasak olahan makanan bergizi selesai, dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Namun, sebelum penyuluhan dimulai para ibu-ibu diminta untuk mengisi pre test mengenai terlebih dahulu untuk mengukur sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para ibu-ibu mengenai ketahanan pangan di tingkat keluarga. Hasil yang didapatkan dari pre test menunjukan bahwa masih banyak ibu yang ragu terhadap hubungan ketahanan dan penyerapan pangan di tingkat keluarga memiliki pengaruh hubungan terhadap status gizi balita.

Dalam kegiatan penyuluhan ini materi yang disampaikan mengenai penyebab dan pencegahan stunting, hubungan dan pengaruh ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dengan prevalensi stunting, manfaat program kawasan pangan lestari (KPRL), dan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun