Mohon tunggu...
Siti Nurhaliza Chaniago
Siti Nurhaliza Chaniago Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)

Selanjutnya

Tutup

Medan

Kejahatan Jalanan (Geng Motor dan Begal) Membuat Masyarakat Kota Medan Resah

12 Juli 2023   08:21 Diperbarui: 12 Juli 2023   08:24 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Kabar begal kini mulai hangat diperbincangkan masyarakat sejak tersebarnya video dan foto-foto korban pembegalan di beberapa grup WhatsApp keluarga, kerja, dan lainnya. Pesan yang terus menerus disebarkan ini, membuat warga Medan semakin resah akan keamanan di kotanya sendiri. Terbesit rasa takut dan khawatir saat hendak melakukan perjalanan malam, entah itu perjalanan pulang dari kerja ataupun kegiatan lainnya.

Masyarakat kota Medan menganggap bahwa Medan di tahun-tahun sebelumnya jauh lebih aman dibandingkan sekarang ini. Dulu, rasanya Medan masih aman-aman saja. Bahkan pada saat pulang malam, jalanan di kota Medan tidak menyeramkan seperti sekarang ini. Seram di sini bukan karena sosok makhluk halus, melainkan karena adanya  sekumpulan  geng motor dan begal yang siap mencari mangsa.

Geng motor yang ada di kota Medan, hampir rata-rata adalah sekelompok remaja yang bisa dibilang masih mencari jati diri. Mereka nekat membawa senjata tajam seperti klewang, celurit/sabit, pisau dan lain sebagainya selama berada di jalan raya tanpa memikirkan bahaya dari apa yang mereka bawa. Mereka hanya memikirkan kesenangan dirinya sendiri dan membutuhkan pengakuan atas kehebatan dirinya. Merasa paling jago dan hebat jika berhasil melukai seseorang dengan senjata tajam miliknya. Sekali tebas, korban langsung tewas.

Mereka seakan tak peduli dengan nyawa seseorang. Seolah sedang membalikkan telapak tangan, membunuh orang adalah hal yang sangat mudah baginya. Mirisnya, hal-hal yang seperti ini malah dianggap keren oleh sekelompok remaja lainnya. Bahkan tak jarang dari mereka ikut bergabung ke dalam geng motor yang sangat mereka kagumi.

Komplotan geng motor ini sering melakukan aksi konvoi dan tawuran antar geng motor dan juga dengan para pelajar. Mereka selalu membawa senjata tajam selama melakukan aksi tersebut. Gengsi, senioritas, dan keberanian menjadi nilai yang diagung-agungkan oleh komplotan geng motor.

Lain halnya dengan begal. Pelaku begal biasanya orang-orang yang butuh uang demi kepentingan pribadinya, seperti membeli sabu, berjudi, mabuk, bahkan karena menganggur. Kesulitan ekonomi juga tak jarang membuat seseorang nekat menjadi pelaku begal. Dulu begal sering terjadi di jalanan yang sepi dan gelap, namun sekarang begal tak memandang tempat. Bahkan parahnya di jam-jam normal tak mampu menghalangi para bekal untuk beraksi. Di mana saja dan kapan saja korban bisa mereka sikat.

Dari banyaknya berita begal di kota Medan yang berseliweran di media sosial. Hal ini membuat para pengguna media sosial khususnya netizen yang berasal dari kota Medan, tak henti meminta pemerintah kota dan aparat keamanan untuk mengatasi persoalan dari maraknya kasus begal ini. Banyak juga netizen yang langsung men-tag akun media sosial seperti Instagram milik Wali Kota Medan, Bobby Nasution agar lebih melek akan hal ini. Semua ini dilakukan sebagai bentuk dari keresahan masyarakat yang semakin meningkat. Masyarakat menganggap bahwa aparat keamanan kurang sigap dalam menangani hal ini, termasuk juga para pemimpin kota Medan. Padahal sudah banyak yang menjadi korban bahkan banyak nyawa yang sudah melayang.

Beberapa hari yang lalu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan akan mengatasi kasus begal di kota Medan. Edy Rahmayadi juga meminta untuk para pelaku begal berhenti dari melakukan aksinya, jika tidak mereka akan diberhentikan secara paksa dengan cara akan menggerakkan pasukan satpol PP untuk melawan mereka. Namun sayangnya, masyarakat menilai bahwa Gubsu, Edy Rahmayadi tidak begitu serius dan kurang tegas dalam menjawab pertanyaan dari wartawan. Eddy Rahmayadi dianggap terlalu enteng dalam menangani kasus yang serius ini. Hal ini dapat dilihat pada postingan akun Instagram @hitsdimedan, Sabtu (8/7/2023).

(sumber: https://www.instagram.com/reel/Cub2o9JJtIL/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==)

Berbeda dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution mulai merespon keresahan masyarakat dan mencoba angkat bicara. Bobby mengatakan bahwa pemerintah kota akan berupaya bertindak tegas terhadap para pelaku geng motor, begal, dan kejahatan lainnya. Bahkan bila perlu, aparat keamanan harus melakukan tembak mati terhadap para pelaku kejahatan. Hal ini dapat dilihat pada postingan akun Instagram @medantalk, Sabtu (8/7/2023).

(sumber: https://www.instagram.com/reel/CubLmYQODLl/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun