'
Baru terhitung kurang lebih 1 tahun setelah menjalani debutnya, aespa semakin memancarkan pesonanya kepada para fans musik, terutama fans K-Pop sendiri. Aespa dinilai memiliki konsep grup yang unik serta jenis musik yang sangat disukai oleh tak hanya pecinta K-Pop. Bahkan banyak yang mengakui bahwa mereka yang awam mulai terjun ke dunia K-Pop karena mencoba mengenal aespa dan musiknya.
Konsep yang SM Entertainment berikan kepada aespa bukanlah konsep biasa. Konsep ini telah dipikirkan matang-matang dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mewujudkannya. Lee Sooman sang founder dari SM Entertainment sendiri mengatakan bahwa,
"Seperti yang kalian lihat, aespa memiliki member sungguhan yang ada di dunia nyata, dan ada pula member avatar yang ada di dunia virtual. Menceritakan tentang bagaimana mereka berinteraksi dan berkomunikasi melalui dunia digital, di dalam sebuah tempat antara dunia nyata dan virtual. Di dunia virtual, member sebenarnya dan avatar akan saling mendukung dan berperan sebagai asisten terpercaya, juga bersama dengan makhluk lain yang masih misteri. Nantinya, mereka semua bisa tampil di dunia nyata dengan member yang asli."
SM Entertainment menjadikan aespa sebagai proyek pertama dalam konsep SM Culture Universe (SMCU). Konsep SM Culture Universe ini akan menggabungkan artis SM lain ke dalamnya. Dan dapat dibilang, SM adalah agensi K-Pop pertama yang menerapkan artificial intelligence ke dalam konsep artisnya.
Aespa dinilai sangat erat hubungannya dengan dunia metaverse, seperti yang dijelaskan oleh salah satu anggotanya, yaitu Ningning pada wawancaranya di Mail Daily,
"FLAT adalah tempat dari para avatar (ae spa) hidup. FLAT berada di sebuah dunia fantasi (paralel) tanpa batasan yang bernama KWANGYA. Kalian tentu sudah mengetahui KWANGYA dari lirik Black Mamba, bukan?".
Anggota lainnya yaitu Giselle juga menambahkan bahwa, SM Entertainment memberikan banyak pengembangan untuk aespa dan juga artis SM Entetainment yang lain di bidang ini.
"Seperti Marvel Cinematic Universe, para artis SM Entertainment terhubung satu sama lain melalui SMCU yang dinamakan oleh Executive Produser kami, Lee Soo Man," ujar Giselle.
Tanggal 24 Juni 2021, mewakili SM Entertainment, Lee Sooman juga meneken perjanjian dengan salah satu institut teknologi terbaik di Korea Selatan yaitu KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology). Keduanya menyatakan akan melakukan kolaborasi untuk menciptakan kecerdasan buatan, robot, produksi avatar digital, dan juga teknologi budaya.
Kesuksesan ide yang dituangkan Lee Sooman kepada aespa ini menjadikan aespa salah satu grup idol wanita Korea generasi ke-4 yang terbilang sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan oleh berbagai pencapaian yang telah diraih aespa selama kurang lebih 1 tahun debutnya. Album pertamanya berhasil meraih 400 ribu pre-order. Tak hanya itu, album pertama mereka, Savage, juga menjadi album debut grup idol wanita dengan penjualan tertinggi dalam waktu sehari di tangga album Hanteo.