Andi sampai harus naik ke atas pohon untuk mendapatkan sinyal supaya bisa mengikuti webinar melalui aplikasi Zoom, pertengahan September 2020. Webinar itu digelar sejak pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 WIB. Selama empat jam itu Andi nangkring di atas pohon dengan ponselnya. Meski sudah di atas pohon, sinyal tetap saja putus-putus. Andi harus beberapa kali keluar dari room meeting dan harus beberapa kali login kembali.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para guru di daerah 3T menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai motivator, pembimbing, dan bahkan orang tua bagi siswa-siswa mereka. Dedikasi ini tidak hanya terlihat dari upaya mereka dalam mengajar, tetapi juga dari berbagai inisiatif yang mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Banyak guru yang rela mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, membangun fasilitas sekolah secara swadaya, dan bahkan memberikan bantuan pribadi kepada siswa yang membutuhkan.
Penghargaan yang diberikan oleh Kemdikbud melalui Ditjen GTK ini merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Penghargaan ini tidak hanya memberikan pengakuan atas dedikasi para guru, tetapi juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berjuang dalam memberikan pendidikan yang terbaik. Selain itu penghargaan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat da pemerintah daerah akan pentingnya peran guru di daerah 3T.
Selain penghargaan berupa uang tunai, para guru juga diundang untuk mengikuti
Rapat Sidang Paripurna di DPR RI dan Upacara 17 Agustus di Kemdikbud. Ini
merupakan bentuk penghormatan yang tinggi dari pemerintah terhadap dedikasi para
guru. Kehadiran mereka di acara-acara penting tersebut diharapkan dapat memberikan
inspirasi dan motivasi bagi guru-guru lainnya.
Pengabdian guru di daerah terpencil dan tertinggal adalah bentuk dedikasi yang
luar biasa dan patut mendapatkan apresiasi. Penghargaan yang diberikan oleh