Mohon tunggu...
Siti Nurhalisah
Siti Nurhalisah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Fotografi

saya merupakan fotografer yang saat ini sedang menempuh pendidikan D3 fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kapal Tunda (Tugboat) Berlayar Selama 18 Hari dari Belawan Menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

24 Oktober 2023   02:50 Diperbarui: 24 Oktober 2023   03:31 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta- Kapal tunda (tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal ini juga membawa batu bara, tambang, serta pasir laut.

Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk.

Kapal tunda (tugboat) ini merupakan milik perusahaan Pontianak. Kapal ini terdiri dari 8 kru, yang berisi nahkoda, juru mudi, juru mesin, koki dsb. Biasanya para kru sebelum berangkat sudah menyiapkan bahan makanan yang akan dibawa, seperti daging, telur, beras, sayuran, dsb. Kapal ini terdiri dari ruang kemudi, dapur, kamar tidur, dan mesin.

Kapal ini biasanya akan bergerak jika ada panggilan untuk mengangkut barang atau yang lainnya. "ya kapal ini bergerak jika ada muatannya, jika tidak ada, akan stand by di tempat terakhir kapal ini berhenti" kata Pak Dahlan. Kapal ini tidak hanya menetap di Jakarta, tempat pemberhentiannya tergantung dari orderan.

Pak Dahlan, sumber: Siti Nurhalisah
Pak Dahlan, sumber: Siti Nurhalisah

Kapal tunda ini mengangkut tiang listrik dari Belawan menuju Sunda Kelapa selama 18  hari, "Kita dari Belawan 18 hari baru sampai sini, kalo dari Pontianak menuju Jakarta kurang lebih 8 hari" tutur Pak Dahlan.  

Bahan bakar kapal ini berupa solar, sekitar 1 jam bisa menghabiskan 50 liter solar. "sekal jalan tergantung seberapa jauh jaraknya, 1 jamnya 50 liter" ucap beliau.

Kecepatan kapal ini juga bergantung kepada cuaca yang ada,kecepatan  kapal ini dari Belawan menuju Sunda Kelapa sebesar 4 knots setara dengan 7,408km/jam "kalau cuacanya tenang biasanya 4 knots, tapi kadang juga lawan arus, kalo cuacanya seperti sekarang biasanya 2,5 knots" ujar Pak Dahlan.

Kapal ini akan berangkat lagi pada hari Senin atau Selasa menuju Pontianak.

Pak Dahlan sudah menempuh kehidupan di laut selama 27 tahun lamanya, pertama kali beliau membawa tongkang itu di Singapura, 'saya disini baru 4 bulan, tetapi di laut saya sudah mulai dari tahun 98, pertama kali ngangkat tongkang di Singapura, selama 2 tahun, saat uang saya sudah terkumpul, saya mengambil pendidikan di Semarang" Kata Pak Dahlan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun