Seperti mendung yang segera hujan,
Dan bumi tak mendamba barang serintik,
Seperti diri disayat belati,
Dan bibir rapat disumpal,
Seperti balon tertusuk duri,
Dan haram untuk meletus,
Selalu dan melulu memeram,
Menanti, menunggu, memohon, mantra itu meledak indah...
Mengutuk, menyumpah, menghardik!
Tak juga mulut hendak mengucap
Baik, biar diwakilkan tulisan berikut!
Aku... Aku...
Aku... bahkan begini tak mampu jua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!