Siapa sangka bahwa kepribadian dan karakter seseorang tidak hanya dibentuk oleh satu faktor saja? Ya, penelitian menunjukkan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama: hereditas (genetik) dan lingkungan.
Bayangkan hereditas seperti "blueprint" yang diwariskan orangtua kepada anaknya. Warisan genetik ini mencakup berbagai aspek fisik seperti warna kulit, bentuk tubuh, hingga potensi penyakit tertentu. Tak hanya itu, faktor hereditas juga mempengaruhi aspek non-fisik seperti intelegensi dan bakat bawaan.Namun, genetik bukanlah satu-satunya penentu. Lingkungan memainkan peran yang sama pentingnya dalam membentuk karakter seseorang. Keluarga, sebagai lingkungan terdekat, memberikan pengaruh besar melalui pendidikan, kasih sayang, dan pola asuh. Status sosial ekonomi juga turut berkontribusi dalam menciptakan kesempatan dan tantangan yang berbeda bagi setiap individu.
Para ahli psikologi memiliki pandangan beragam tentang hal ini. Teori Nativisme berpendapat bahwa sifat anak dapat ditelusuri dari kebiasaan orangtuanya. Sementara itu, Empirisme meyakini bahwa lingkunganlah yang menjadi penentu utama kesuksesan seseorang. Teori Konvergensi hadir sebagai jembatan, menyatakan bahwa baik hereditas maupun lingkungan sama-sama berperan penting dalam pembentukan karakter individu.Jadi, seperti sebuah tanaman yang membutuhkan bibit unggul dan perawatan yang baik, perkembangan manusia juga memerlukan kombinasi tepat antara faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Keduanya bekerja bersama membentuk siapa kita hari ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI