Mohon tunggu...
Siti Nuraini
Siti Nuraini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa universitas Pamulang fakultas sastra Indonesia

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal Usul Sejarah Masjid Pintu Seribu Tangerang

14 Desember 2023   00:16 Diperbarui: 14 Desember 2023   00:28 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid pintu seribu atau biasa di sebut masjid Nurul Yaqin itu menjadi tempat bersejarah di kota Tangerang, masjid tersebut berada di Bayur kota Tangerang. Masjid tersebut didikan oleh syekh Ami Al faqir beliau merupakan warga Arab di masjid tersebut memiliki 999 pintu dan ada 1 pintu masjid tersebut yang tidak bisa di lihat oleh orang lain selain juru kunci masjid tersebut. 

Selain menjadi tempat beribadah agama Islam tempat tersebut menjadi tempat penziarah oleh orang banyak karena di dalam nya ada makan keluarga dari syekh Ami Al faqir.

Selain menjadi tempat penziarahan, tempat tersebut pun memiliki banyak arti salah satunya arti dari nama tersebut yaitu pintu seribu, mengapa demikian di sebut pintu seribu ? Karena 99 melambangkan Asmaul Husna dan 9 melambangkan Walisongo. 

Di masjid tersebut memiliki keunikan tersendiri yaitu ruangan-ruangan yang di sekat-sekat sehingga membentuk seperti ruangan musholla

dan diberi nama seperti musholla Fathul qarib, Tanbihul alqofilin dan safinatunnajah.

Masjid tersebut didirikan tahun 1978 oleh syekh Ami Al faqir dan kemudian yang mengurusi masjid tersebut yaitu putra ke-4 dari syekh Ami Al faqir, masjid tersebut berada di tengah-tengah pemukiman warga banyak sekali lorong di dalamnya ketika memasuki masjid tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun