Ahed dikenal oleh banyak orang berkat videonya yang sempat viral dan mendaptkan sorotan dari Dunia khususnya di Timur Tengah, gambar itu memperlihatkan sosok anak kecil berambut pirang sedang berkonfrontasi dengan tentara Israel pada Tahun 2017.Â
Gambar tersebut di ambil setelah peristiwa sepupunya di tembak oleh tentara Israel. Aksi ini dilakukan di wilayah rumahnya Nabi Saleh, Tepi Barat. Ahed, yang saat itu baru berusia 16 tahun, dengan berani melawan penindasan dan hal ini menjadi simbol perlawanan Palestina.
Bagi warga Palestina ini adalah bentuk perlawanan terhadap kependudukan, namun bagi warga Israel ini adalah sebuah tindakan radikalisme  serta anarkisme yang ingin mencari publisitas. Setelah insiden tesebut , Ahed Tamimi didakwa oleh otoritas Israel dan dinyatakan bersalah atas  empat dari 12 tuduhan yang dihadapinya dan membayar denda sebesar 5.000 shekel ($ 1.440) SEKITAR 20 Juta dan menerima hukuman masa penangguhan penjara selama delapan bulan lanjut. (BBC News, 2018)
Namun, penangkapan dan penahanannya ini memicu gelombang dukungan internasional. Banyak yang melihat keberaniannya sebagai inspirasi dalam perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel.Â
Setelah dibebaskan, Ahed terus menyuarakan pentingnya hak-hak Asasi Manusia dan kebebasan rakyat Palestina.Â
Kisahnya mengingatkan dunia bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan tidak mengenal usia dan gender. Ahed Tamimi, dengan keberaniannya, kini menjadi ikon perjuangan dan harapan banyak orang. (Middle East Eye, 2018)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H