Mohon tunggu...
siti nurhayati
siti nurhayati Mohon Tunggu... -

Belajar menulis=belajar berpikir secara lurus dan logis...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kok Cuma Film Innocence of Muslim?

30 September 2012   12:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kurang lebih dua pekan terakhir pembicaraan tentang film Innocence of Muslim (IoM) menjadi trending topic di banyak media sosial dan pemberitaan. Film yang disutradarai Sam Ballice, warga Amerika keturunan Mesir, ini menyedot perhatian dunia karena dianggap telah melecehkan nabi muhammad sebagai seorang yang bermoral rendah. Ada banyak reaksi keras dan demonstrasi menuntut agar film tersebut dihapus dari Youtube. Kematian Dubes Amerika Serikat untuk Libya menjadi salah satu bukti betapa dahsaytnya ‘kecintaan’ kaum muslim terhadap nabi muhammad. Saya tidak akan mengulas secara panjang lebar reaksi-reaksi yang terjadi di belahan dunia tersebut, sebab tentu pembaca semua sudah melihat di televisi dan membaca di forum Kompasiana ini. Yang membuat saya tertarik menulis artikel ini adalah, sebagaimana judul tulisan, kok cuma film IoM saja yang mendapat reaksi keras tersebut??

Pertanyaan saya ini lahir ketika saya sedikit penasaran dengan film IoM dan mencoba mencarinya di situs Youtube. Ternyata benar, bahwa situs ini telah diblokir pihak Google dengan alasan melanggar hukum negara setempat (Indonesia). Namun itu tidak berarti saya tidak dapat menonton trailer film yang menghebohkan tersebut. Cukup memasukan aktive proxy secara manual (yang dapat dicari dengan mudah melalui google) pada perambah firefox (menuàoptionànetworkàconnection settingsàmanual proxy configuration) maka tayangan tersebut (atau tayangan lain yang diblokir ISP) dapat dengan mudah ditonton. Dalam pencarian saya atas video tersebut ternyata saya menemukan banyak sekali video lain yang bisa dikategorikan melukai hati umat muslim karena menghinakan panutan nabi dan umat muslim, entah itu dalam bentuk dialog dan debat, film-film singkat, kesaksian, ataupun gambar dan film kartun. Hanya dengan memasukan beberapa kata kunci pada situs youtube, maka keluarlah tayangan-tayangan tersebut. Sampai-sampai saya berpikir bahwa video pelecehan terhadap nabi muhammad dan islam bukanlah suatu hal baru atau aneh lagi untuk situs semacam youtube. Dan guess what?? Tayangan-tayangan tersebut tidak diblokir oleh google atau ISP Indonesia. Karena itu aneh dan agak lucu kok cuma film IoM yang mendapat reaksi keras, seolah-olah menutup mata terhadap tayangan-tayangan lainnya.

Itu baru di youtube. Bagaimana dengan Google image/gambar? Sama juga, dapat kita temua banyak gambar dan kartun yang melecehkan nabi dan menggambarkannya sebagai seorang yang tidak bermoral. Hanya dengan satu dua kata kunci maka semua gambar itu akan mudah dilihat oleh siapa saja tanpa adanya pemblokiran sedikitpun. Selain youtube dan google image, tentu dapat ditemui pula blog atau situs lain yang merendahkan umat muslim dan nabi muhammad (contohnya: faithfreedom.org).

Terhadap penemuan dan pertanyaan saya di atas, maka hanya ada dua kesimpulan. Atau umat muslim tahu dan sengaja menutup mata terhadap tayangan video dan gambar-gambar lain tersebut, ataukah memang benar-benar tidak tahu bahwa masih ada begitu banyak tayangan dan gambar sejenis.

Akhirnya, tentang ajakan untuk memblokir ataupun boikot situs youtube, google, atau yang lainnya rasa-rasanya bukan jalan keluar yang bijaksana dan merugikan diri sendiri. Pertama, ketergantungan kita kepada dua situs tersebut amatlah besar dan tak dapat dielakan lagi. Rasanya munafik kalau secara publik kita mengajak orang lain untuk memboikot situs-situs tersebut, sementara secara diam-diam kita terus mengaksesnya. Menurut saya, berinternet tanpa google dan youtube sama saja dengan tidak berinternet. Kedua, boikot atau apapun namanya rasanya tidak terlalu merugikan youtube ataupun google. Dalam pengamatan saya, pasar Indonesia dianggap pasar kelas dua dan tidak begitu strategis di mata para pembesar google. Lihat saja, sudah empat belas tahun berdiri, kantor google Indonesia baru dibuka tahun ini.

Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila esok!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun